Pendekatan baru ini mendorong manajer tim untuk merancang taktik yang lebih adaptif dan responsif. Dalam artikel terbaru oleh Marca, analis sepak bola menunjukkan bahwa tim-tim sekarang harus lebih fokus pada manajemen pemain dan rotasi skuad untuk memastikan mereka tetap segar dan kompetitif di setiap pertandingan.
Kelelahan pemain menjadi perhatian utama, mengingat jadwal yang lebih padat dan kurangnya pertandingan 'mudah' yang biasanya digunakan untuk memberi istirahat kepada pemain kunci.
Reaksi dari penggemar juga menjadi faktor penting dalam evaluasi keberhasilan format ini. Survei yang dilakukan oleh UEFA.com menunjukkan bahwa sebagian besar penggemar menyambut baik perubahan ini, terutama karena menawarkan lebih banyak pertandingan berarti antara tim besar sejak awal kompetisi.Â
Namun, ada pula kekhawatiran bahwa format baru ini bisa mengintensifkan jadwal sepak bola yang sudah sangat padat, memberi tekanan lebih pada pemain dan potensial mengurangi kualitas permainan karena kelelahan.
Dengan fase baru ini, UEFA juga berharap untuk meningkatkan distribusi keuangan yang lebih adil antar klub. Sebuah laporan oleh Financial Times mengungkapkan bahwa dengan format ini, pendapatan dari hak siar diharapkan bertambah, dengan distribusi yang lebih merata kepada klub-klub yang mungkin tidak selalu mencapai tahap akhir di format lama. Ini diharapkan bisa memperkecil jurang kekuatan finansial antar klub Eropa.
Menjelang babak final yang akan diadakan di Allianz Arena, semua mata tertuju pada dampak jangka panjang dari perubahan ini.Â
Apakah format baru ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam evolusi Liga Champions, atau apakah ia akan memicu perdebatan dan pertimbangan ulang tentang cara terbaik dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola tingkat klub yang paling elit di dunia, masih akan dilihat. Sesuai dengan analisis oleh ESPN, efek dari format ini terhadap kualitas permainan dan kepuasan penonton akan menjadi kunci penentu kesuksesannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H