Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menilik Keandalan dan Keakuratan Fitur Kesehatan dari Smartwatch

18 Agustus 2024   19:46 Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:56 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fitur kesehatan pada smartwatch. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Analisis Ketepatan Fitur Kesehatan pada Smartwatch

Smartwatch modern semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pemantauan kesehatan. Namun, seberapa akurat fitur-fitur kesehatan yang mereka tawarkan?

Ketepatan Mengukur Detak Jantung dan SpO2

Studi terbaru menunjukkan bahwa Apple Watch, terutama seri terbaru seperti Series 8 dan Ultra, menunjukkan kemampuan yang cukup mengesankan dalam mengukur detak jantung dan kadar oksigen dalam darah (SpO2). 

Dalam sebuah penelitian, Apple Watch menunjukkan ketepatan yang tinggi dengan rasio korelasi 0,92 saat diuji dalam kondisi berbagai aktivitas, menempatkannya di atas merek lain seperti Garmin dan Fitbit dalam hal detak jantung. 

Penelitian lain mendapati bahwa smartwatch ini juga memberikan pembacaan SpO2 yang dekat dengan alat medis standar dengan bias rata-rata hanya 0,8%, yang menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi untuk pemantauan kesehatan.

Namun, ada keterbatasan, khususnya dalam keakuratan pembacaan saat kondisi fisik pengguna berubah, seperti dari istirahat ke aktivitas fisik. Studi dari Duke University mengindikasikan bahwa meskipun ketepatan pembacaan saat istirahat cukup handal, variasi ketika aktivitas fisik meningkat menunjukkan adanya perbedaan yang perlu diperhatikan.

Pertimbangan untuk Pengguna

Penting untuk dicatat bahwa, meskipun smartwatch modern menawarkan fitur yang canggih, penggunaan mereka tidak seharusnya menggantikan alat kesehatan medis tradisional, terutama untuk kondisi medis yang memerlukan pengawasan ketat. Ketergantungan pada smartphone dan umur baterai yang terbatas juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan, yang dapat memengaruhi kontinuitas penggunaan fitur kesehatan pada smartwatch.

Smartwatch mungkin menjadi alat yang membantu dalam memonitor kesehatan harian, namun keterbatasan teknologi mereka harus selalu dipertimbangkan, dan konsultasi dengan tenaga medis tetap menjadi langkah penting untuk mengelola kesehatan secara efektif.

Implikasi Jangka Panjang dan Rekomendasi Penggunaan Smartwatch untuk Kesehatan

Implikasi Penggunaan Jangka Panjang

Dengan meningkatnya penggunaan smartwatch untuk pemantauan kesehatan, timbul pertanyaan mengenai implikasi jangka panjang dari ketergantungan pada teknologi ini. Sebuah studi dari Medical Channel Asia menyoroti bahwa hingga 80% data yang dihasilkan oleh smartwatch dapat tidak akurat, terutama data mengenai pembakaran kalori dan detak jantung, yang bisa berdampak pada manajemen kesehatan pengguna. Ini menunjukkan pentingnya verifikasi dan kalibrasi rutin pada alat-alat tersebut untuk memastikan data yang diterima pengguna adalah akurat.

Keakuratan Fitur Glukosa Darah

Khususnya, keakuratan fitur monitoring glukosa darah pada smartwatch mendapatkan sorotan khusus. FDA menyatakan bahwa tidak ada smartwatch atau cincin pintar yang telah mendapatkan persetujuan untuk mengukur atau memperkirakan kadar glukosa darah secara mandiri. Ini menegaskan bahwa untuk manajemen diabetes dan kondisi yang memerlukan pemantauan glukosa darah yang akurat, alat medis yang telah terverifikasi harus menjadi pilihan utama.

Rekomendasi untuk Pengguna

Mengingat keterbatasan dan potensi inakurasi tersebut, pengguna disarankan untuk menggunakan smartwatch sebagai pelengkap, bukan pengganti, untuk alat kesehatan tradisional. Penting bagi pengguna untuk melakukan validasi data yang diperoleh dari smartwatch dengan alat kesehatan lain yang lebih spesifik dan akurat. Sebelum membuat keputusan berdasarkan data dari smartwatch, konsultasi dengan tenaga medis tetap diperlukan, terutama untuk kondisi kesehatan serius.

Pengguna juga disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti kebutuhan khusus kesehatan mereka, kenyamanan, dan anggaran sebelum memilih smartwatch sebagai alat bantu kesehatan. Memahami batasan teknologi dan memanfaatkan smartwatch sebagai alat bantu motivasi dan pemantauan kegiatan sehari-hari dapat membantu pengguna mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi ini tanpa mengabaikan aspek kesehatan yang kritikal.

Dengan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, diharapkan akan ada peningkatan dalam akurasi dan keandalan fitur kesehatan pada smartwatch, menjadikannya alat yang lebih efektif dan andal untuk pengelolaan kesehatan pribadi dan profesional di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun