Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mendorong Prestasi Tanpa Mengorbankan Kesehatan Mental Anak

18 Agustus 2024   14:16 Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:13 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesehatan menta pada anak. | Image by Freepik.com

Selain itu, penting bagi orang tua untuk menyediakan lingkungan yang mendukung kebutuhan otonomi anak. Anak-anak perlu merasa bahwa mereka memiliki kendali atas tindakan mereka dan bahwa mereka tidak hanya berusaha keras untuk memenuhi harapan orang tua, tetapi juga untuk memenuhi aspirasi dan minat pribadi mereka sendiri. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan rasa harga diri yang lebih stabil dan tidak bergantung pada pencapaian eksternal semata.

***

Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana pendekatan pengasuhan dengan kondisi positif dan negatif dapat memengaruhi perkembangan psikologis anak. Meskipun PACPR terlihat lebih positif, baik PACPR maupun PACNR dapat membawa dampak negatif yang signifikan jika diterapkan tanpa keseimbangan yang tepat. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebutuhan dasar anak akan otonomi, keterhubungan, dan kompetensi, serta menghargai usaha dan proses belajar anak, bukan hanya hasil akhir.

Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang percaya diri, stabil secara emosional, dan siap menghadapi tantangan hidup dengan cara yang sehat dan konstruktif.

Referensi

Steffgen, S. T., Soenens, B., Otterpohl, N., Stiensmeier-Pelster, J., & Schwinger, M. (2022). Latent Profiles of Parental Academic Conditional Positive and Negative Regard. Parenting, 22(4), 347--381. https://doi.org/10.1080/15295192.2021.2010501

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun