Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The Chinese Statue" Karya Jeffrey Archer (32)

18 Agustus 2024   06:44 Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:44 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "The Chinese Statue". (Created by Bing Image Creator)

Setelah memberikan hadiah rumah kepada pengrajin tua, Sir Alexander kembali ke Peking dan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai duta besar. Sebagai tanda penghormatan atas pengabdiannya, permaisuri Tiongkok memberinya penghargaan, dan ketika kembali ke Inggris, Ratu Victoria juga memberikan gelar kehormatan kepadanya. 

Patung kecil yang diperoleh Sir Alexander dari pengrajin tua itu menjadi salah satu harta keluarga yang paling berharga. Patung tersebut ditempatkan di tengah mantel rumah keluarganya di Yorkshire, di mana ia dipajang dan dikagumi oleh semua orang yang berkunjung.

Sir Alexander, seorang pria yang sangat teliti, meninggalkan wasiat yang sangat detail mengenai pembagian harta bendanya setelah kematiannya. Patung kecil tersebut diwariskan kepada putra pertamanya dengan syarat bahwa patung itu harus selalu diwariskan kepada putra sulung atau putri pertama jika tidak ada garis keturunan laki-laki, dan tidak boleh dijual kecuali kehormatan keluarga dipertaruhkan.

Namun, seiring berjalannya waktu, generasi baru keluarga Heathcote mulai kehilangan apresiasi terhadap nilai dan warisan patung tersebut. Putra pertama Sir Alexander, Mayor James Heathcote, seorang prajurit yang tidak begitu tertarik pada seni, meminjamkan patung itu ke mes resimen di Halifax. Patung itu tetap berada di sana hingga ia pensiun dan mengembalikannya ke mantel rumah keluarganya di Yorkshire.

Generasi demi generasi, patung tersebut diwariskan, tetapi setiap generasi semakin jauh dari nilai-nilai yang dimiliki Sir Alexander. Ketika patung itu akhirnya diwariskan kepada Alex Heathcote, cucu dari Mayor James, nasib patung itu mulai berubah. Alex, seorang pemuda yang hanya peduli pada dirinya sendiri dan terjerat utang akibat kecanduan judi, melihat patung itu sebagai jalan keluar dari masalah keuangannya. Tanpa mengindahkan wasiat leluhurnya, Alex memutuskan untuk menjual patung tersebut.

Patung kecil itu, yang dulunya dianggap sebagai karya seni yang tak ternilai, akhirnya dilelang di Sotheby's. Ironisnya, patung tersebut ternyata hanyalah tiruan dari aslinya, dengan nilai yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan Alex. Yang lebih mengejutkan, dasar patung itu ternyata adalah karya seni asli dari abad ke-15 yang jauh lebih berharga daripada patung itu sendiri. Patung kecil itu terjual dengan harga rendah, sementara dasar patung itu dibeli dengan harga yang sangat tinggi oleh seorang kolektor Amerika. 

Cerita ini berakhir dengan ironi yang menyedihkan, di mana warisan keluarga yang berharga hilang karena ketidakpedulian dan keserakahan generasi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun