Pada Selasa, 6 Agustus 2024, kick-off jam 02.00 WIB, stadion di Lyon menjadi saksi bisu pertarungan sengit antara tim olimpiade Prancis dan Mesir dalam babak semifinal Olimpiade Paris 2024.Â
Meski sempat tertinggal, Prancis berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, menandai langkah mereka menuju final.
Pertandingan ini dikenang tidak hanya karena kemenangan, tetapi juga karena dinamika permainan yang intens.Â
Mesir, yang dilatih oleh Rogerio Micale, awalnya mengambil keunggulan melalui gol Mahmoud Saber pada menit ke-62.Â
Keunggulan ini memberi tekanan pada tim Prancis, yang meskipun diunggulkan, harus berjuang keras untuk menyamakan kedudukan.Â
Jean-Philippe Mateta menjadi pahlawan bagi Prancis dengan mencetak dua gol, satu pada menit ke-83 dan gol kedua di menit ke-99 melalui sundulan yang efektif, membawa Prancis unggul 2-1.Â
Michael Olise kemudian mengamankan kemenangan dengan golnya di menit ke-108, menutup skor menjadi 3-1 untuk Prancis.
Kunci dari kebangkitan Prancis ini terletak pada perubahan strategi oleh pelatih Thierry Henry setelah tertinggal satu gol.Â
Penyesuaian taktik, termasuk pergantian pemain yang strategis, memungkinkan Prancis untuk lebih mendominasi pertengahan lapangan dan memberikan tekanan yang lebih besar pada pertahanan Mesir.Â
Penyisipan pemain seperti Rayan Cherki dan Soungoutou Magassa memberikan energi baru yang krusial dalam menit-menit akhir pertandingan, yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi pertahanan Mesir yang kuat.
Dari sisi Mesir, keputusan untuk melakukan beberapa pergantian pemain di babak tambahan tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan keunggulan mereka.Â
Keputusan wasit yang kontroversial, termasuk kartu kuning dan merah yang diberikan kepada pemain Mesir, juga memainkan peran dalam dinamika permainan, memberikan Prancis keuntungan dalam memanfaatkan ruang dan menciptakan peluang.
Secara keseluruhan, pertandingan ini menunjukkan pentingnya ketangguhan mental dan adaptasi taktik dalam sepak bola modern.Â
Prancis, dengan dukungan penuh dari para penggemar di stadion, menunjukkan bahwa keberanian untuk melakukan perubahan pada saat-saat kritis dapat mengubah arah pertandingan dan membawa tim ke puncak kemenangan.Â
Mesir, meskipun kalah, tetap menunjukkan kompetensi dan semangat juang yang harus dihormati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H