Kekurangan Penyelesaian
Pertandingan antara Manchester United dan Liverpool di stadion Williams-Brice, South Carolina, menjadi ajang yang menegangkan dengan banyak peluang yang tercipta tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Manchester United.Â
Dari awal pertandingan, Manchester United menunjukkan kepercayaan diri dengan penguasaan bola yang baik dan menerapkan tekanan tinggi, namun Liverpool berhasil mencetak gol pertama melalui Fabio Carvalho yang terjadi karena bola memantul bek United sebelum masuk ke gawang.Â
Meskipun banyak menciptakan peluang, United gagal mengonversi peluang tersebut menjadi gol, sebuah masalah yang menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini.
Marcus Rashford dan Mason Mount menjadi pusat serangan United, dengan Rashford beberapa kali nyaris mencetak gol.Â
Penampilan mereka menunjukkan potensi tetapi juga menonjolkan kelemahan dalam penyelesaian akhir yang kurang efektif.Â
Kesalahan posisional dan kurangnya keberuntungan dalam penyelesaian menjadi tema berulang bagi United yang meskipun mendominasi beberapa fase permainan, gagal mengubah dominasi tersebut menjadi keunggulan nyata di papan skor.
Substitusi yang dilakukan Erik ten Hag di babak kedua, seperti memasukkan Scott McTominay dan Will Fish, adalah upaya untuk memperbaiki situasi tetapi tidak banyak mengubah hasil akhir pertandingan.Â
Khususnya, cedera yang dialami Will Fish menambah daftar cedera tim yang sudah panjang, menandai satu lagi pukulan bagi United menjelang pertandingan penting selanjutnya melawan Manchester City.
Kinerja Defensif
Di babak kedua, meskipun Manchester United melakukan beberapa perubahan strategis dan pemain, mereka tetap tidak mampu menahan gempuran Liverpool yang efektif dalam memanfaatkan setiap kesalahan United.Â
Gol ketiga Liverpool, yang dicetak oleh Kostas Tsimikas, semakin menegaskan dominasi Liverpool dalam memanfaatkan peluang, sementara United tampak frustrasi dan tidak efisien di depan gawang.Â
Gol ini menunjukkan kelemahan strategis United dalam menjaga ketat pemain lawan, terutama saat berada di bawah tekanan.
Pertahanan United yang kerap kali terpecah dan kurangnya koordinasi di lini belakang menjadi sorotan utama.Â
Substitusi yang dilakukan Erik ten Hag, seperti memasukkan Christian Eriksen dan Antony, seolah tidak cukup untuk mengatasi masalah defensif yang lebih dalam yang telah menjadi tren selama tur pra-musim ini.Â
Evaluasi ini menunjukkan bahwa United mungkin perlu mempertimbangkan perubahan taktis atau personil sebelum memulai musim kompetitif, terutama dengan pertandingan penting seperti Community Shield melawan Manchester City yang sudah di depan mata.
Secara keseluruhan, performa Manchester United dalam pertandingan ini mencerminkan tantangan yang akan mereka hadapi di musim mendatang.Â
Meskipun ada momen-momen brilian dari individu seperti Rashford dan Mount, tim secara keseluruhan perlu lebih konsisten dalam penyelesaian dan lebih kuat dalam bertahan.Â
Mereka harus mengambil pelajaran dari kekalahan ini untuk memperbaiki kelemahan sebelum memasuki fase yang lebih kompetitif dari musim.
***
Pertandingan ini memberikan pelajaran berharga bagi Manchester United dalam hal efektivitas dan ketahanan defensif.Â
Dengan liga yang akan segera dimulai, Ten Hag dan timnya harus segera mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.Â
Pertemuan mendatang melawan Manchester City di Community Shield akan menjadi tes penting bagi tim untuk menunjukkan bahwa mereka dapat mengatasi kelemahan ini dan berkompetisi di level tertinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H