Kehadiran Media Sosial dalam Hubungan Keluarga
Kehadiran media sosial telah membentuk kembali cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam keluarga modern.Â
Salah satu keuntungan yang paling signifikan adalah kemampuannya untuk menjaga hubungan keluarga yang terpisah jarak.Â
Studi menunjukkan bahwa media sosial memfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman sehari-hari di antara anggota keluarga yang berbeda lokasi geografis, membantu memperkuat ikatan meskipun secara fisik terpisah [1].
Namun, media sosial juga membawa tantangan dalam hubungan keluarga.
 Salah satunya adalah fenomena perbandingan sosial, di mana tayangan kehidupan orang lain yang sering kali hanya memperlihatkan sisi terbaik, dapat menciptakan rasa tidak puas dan ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan keluarga sendiri.
Ini mendorong pentingnya membangun ekspektasi yang realistis dan membuka ruang diskusi tentang realitas di balik unggahan media sosial [1].
Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa orang tua memainkan peran penting dalam mengarahkan anak-anak dalam menggunakan media sosial dengan sehat.
Membangun pemahaman tentang pentingnya interaksi tatap muka dan mengembangkan keterampilan inteligensi emosional dari usia dini dapat membantu anak-anak mengelola ekspektasi dan tekanan yang datang dari media sosial [2].
Dengan demikian, meskipun media sosial dapat menjadi alat yang memperkaya hubungan keluarga, penting untuk mengelola penggunaannya dengan cara yang mendukung dinamika keluarga yang sehat dan membangun, bukan yang merusak.Â
Ini membutuhkan upaya bersama dalam keluarga untuk menetapkan batasan penggunaan media, mengadakan diskusi terbuka, dan memprioritaskan waktu berkualitas bersama tanpa gangguan digital.