Apakah pembaca masa kini hanya perlu tips menulis yang diulang-ulang tanpa dibekali dengan contoh tulisan yang memiliki isi?
Para penulis, marilah kita mulai menulis dengan hati.
Ingatlah bahwa tulisan kita bukan hanya catatan di tepi jalan yang dibaca sambil lalu, melainkan mungkin bisa jadi jendela ilmu atau hiburan yang ditunggu.Â
Bukankah akan lebih berarti jika setiap artikel tidak hanya sekadar mengajak orang untuk menulis, tapi juga memberi mereka alasan mengapa mereka perlu membaca apa yang kita tulis?
Menulis bukanlah hanya soal output, tapi tentang impact.Â
Mari kita buktikan bahwa pena memang lebih tajam dari pedang, bukan hanya dalam menggoreskan tinta, tapi juga dalam meninggalkan bekas.Â
Ayo berikan mereka tulisan yang berbobot, yang memancing tawa, meneteskan air mata, atau setidaknya, membuat mereka berpikir, bukan hanya mengangguk lemas sambil scrolling ke artikel selanjutnya.
Inilah tantangan kita, para penulis di era digital: berani berbeda, berani bermakna.Â
Mari kita tulis dengan tujuan, bukan hanya untuk tuntutan 'like' dan 'share'.Â
Karena, pada akhirnya, apa yang kita tulis adalah cerminan dari apa yang kita pikirkan dan, yang lebih penting, apa yang kita rasakan.Â
Selamat menulis, semoga tidak hanya di atas kertas, tetapi juga di hati pembaca.