Awal turnamen sepak bola Olimpiade Paris 2024 mencatatkan insiden yang kurang mengenakkan.Â
Pertandingan antara Maroko dan Argentina di Saint-Etienne diwarnai dengan aksi rush field oleh pendukung Maroko yang menimbulkan kekacauan dan kekerasan.Â
Argentina, yang sudah dua kali meraih medali emas, kalah mengejutkan dengan skor 2-1 dari Maroko, namun skor bukanlah cerita utama dari pertandingan ini.
Kericuhan bermula saat suporter Maroko memasuki lapangan dan melemparkan botol ke arah pemain untuk memprotes gol terakhir Argentina yang terjadi di menit ke-16 waktu tambahan.Â
Sebelumnya, Maroko telah unggul 2-0 sebelum Argentina berhasil menyamakan kedudukan. Gol yang dicetak oleh Cristian Medina dari Argentina sempat membuat kedudukan menjadi 2-2, namun kemudian dianulir oleh VAR karena offside.Â
Keputusan ini memicu kemarahan dari para penggemar Maroko yang merasa kemenangan mereka dirampas.
Dari sudut pandang pengaturan keamanan, insiden ini menunjukkan kelemahan dalam pengamanan stadion yang tidak mampu mengendalikan aksi rush field yang bisa membahayakan semua pihak yang terlibat, termasuk pemain dan staf.
Kekacauan ini menyebabkan pertandingan harus ditunda hampir dua jam, dan dilanjutkan tanpa kehadiran penonton, sesuatu yang sangat jarang terjadi dalam sejarah sepak bola Olimpiade.Â
Situasi ini tentu saja menjadi sorotan utama dalam liputan media dan menimbulkan pertanyaan besar tentang standar keamanan yang diterapkan dalam event sebesar Olimpiade, khususnya di kota besar seperti Paris.
Kemenangan Maroko ini menjadi sangat berarti, terutama setelah prestasi mereka yang mengejutkan di Piala Dunia FIFA 2022, di mana mereka berhasil mencapai semifinal.Â
Sepak bola, yang dianggap sebagai bagian penting dari kehidupan di Maroko, kembali menjadi pusat perayaan nasional meski diwarnai dengan insiden yang tidak diinginkan.
Pertandingan ini tidak hanya menggambarkan semangat dan kompetitivitas yang tinggi, tetapi juga memperlihatkan aspek gelap dari sepak bola, di mana emosi bisa meluap tidak hanya di dalam lapangan, tetapi juga di tribun penonton.Â
Insiden ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi komite penyelenggara Paris 2024, yang perlu mempertimbangkan strategi keamanan yang lebih ketat untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H