Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dukungan Orang Tua pada Anak yang Menikah Selepas Lulus Kuliah

20 Juli 2024   06:50 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan setelah anak-anak lulus kuliah. (Sumber: Freepik.com)

Mendukung Transisi Menjadi Orangtua Muda

Kita sebagai orangtua, tentunya menginginkan yang terbaik bagi anak-anak kita. 

Ketika mereka memutuskan untuk menikah muda, tepat setelah lulus dari perguruan tinggi, tugas kita adalah membantu mereka menghadapi tantangan baru ini dengan penuh persiapan.

Berikut adalah beberapa cara praktis untuk mendukung anak-anak kita dalam perjalanan mereka sebagai orangtua muda:

1. Pendidikan dan Persiapan Menjadi Orangtua

Edukasi terus menerus adalah kunci. Dorong anak-anak kita untuk mengikuti kelas persiapan kehamilan dan parenting yang banyak ditawarkan oleh Puskesmas atau kegiatan oleh kader PKK seperti Posyandu. 

Kelas-kelas ini akan membekali mereka dengan pengetahuan tentang perawatan bayi, kesehatan ibu hamil, serta keterampilan mengasuh yang esensial.

2. Dukungan Emosional yang Kuat

Peran kita tidak hanya terbatas pada nasihat-nasihat praktis, tetapi juga sebagai pemberi dukungan emosional. 

Remaja yang menikah dan menjadi orangtua di usia muda sering merasa terisolasi dari lingkungan sebaya mereka. 

Menjadi pendengar yang baik dan tempat mereka mengungkapkan kekhawatiran akan sangat membantu mereka dalam mengatasi perasaan ini.

3. Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal

Manfaatkan sumber daya yang tersedia di masyarakat desa, seperti program kunjungan rumah oleh perawat atau dukungan dari puskesmas dan kelurahan setempat (Posyandu). 

Program-program ini sering menyediakan pendampingan, pendidikan kesehatan, dan dukungan emosional bagi orangtua muda.

4. Memprioritaskan Pendidikan

Anak-anak kita perlu menyadari bahwa pendidikan tidak boleh terhenti. 

Bantu mereka menyusun rencana untuk melanjutkan pendidikan---baik itu melalui jalur formal di universitas atau melalui kursus-kursus keahlian yang dapat menambah keterampilan dan membuka lebih banyak peluang karir di masa depan.

5. Keterlibatan dalam Pengasuhan

Mendorong keterlibatan kedua orangtua dalam pengasuhan anak sangat penting. 

Bahkan dalam keadaan yang penuh tantangan, keterlibatan aktif ayah dalam kehidupan anak-anak memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan emosi dan kognitif anak.

***

Dengan mempersiapkan anak-anak kita untuk menghadapi dan mengelola tantangan yang datang dengan peran baru mereka, kita memberikan mereka alat untuk tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang sebagai keluarga muda. 

Dukungan, cinta, dan pengertian kita akan membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan mereka dan generasi berikutnya.

Mengembangkan Lingkungan Positif untuk Orangtua dan Anak

Setelah membekali anak-anak kita dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, langkah berikutnya adalah membantu mereka menciptakan dan memelihara lingkungan yang mendukung untuk keluarga mereka. 

Berikut ini adalah beberapa strategi untuk mengembangkan lingkungan positif bagi orangtua muda dan anak-anak mereka:

1. Memfasilitasi Akses Kesehatan Berkualitas

Pastikan bahwa anak dan menantu kita memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. 

Ini termasuk perawatan prenatal yang rutin, imunisasi untuk bayi, dan konsultasi nutrisi. 

Banyak fasilitas kesehatan di Indonesia yang menawarkan layanan ini secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau.

2. Pendidikan tentang Gizi dan ASI

Gizi yang baik esensial untuk perkembangan bayi. 

Dorong dan dukung ibu muda untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. 

ASI memberikan semua nutrisi yang diperlukan bayi dan juga menguatkan ikatan antara ibu dan anak. 

Selain itu, edukasi tentang makanan pendamping ASI yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa bayi tumbuh sehat dan kuat.

3. Mendukung Keseimbangan Karir dan Keluarga

Bantu mereka menemukan cara untuk menyeimbangkan tanggung jawab kerja dan keluarga. 

Ini bisa meliputi mencari pekerjaan yang lebih fleksibel atau mendekatkan tempat tinggal ke tempat kerja untuk mengurangi waktu perjalanan. 

Di beberapa tempat, mungkin juga ada kesempatan untuk bekerja dari rumah, yang bisa sangat membantu untuk orangtua muda.

4. Membangun Jaringan Dukungan

Ajak mereka bergabung dengan grup atau komunitas orangtua muda. 

Banyak komunitas dan forum online yang bisa diakses untuk mendapatkan dukungan, bertukar pengalaman, dan belajar dari orang lain yang berada di situasi serupa. 

Dukungan peer-to-peer ini sangat berharga dalam menjaga kesehatan mental dan emosional orangtua muda.

5. Edukasi tentang Parenting Positif

Kita harus mengedukasi dan mendemonstrasikan teknik parenting positif, seperti penguatan positif, komunikasi yang efektif, dan mengajar melalui permainan. 

Teknik-teknik ini tidak hanya memperkuat hubungan antara orangtua dan anak, tetapi juga mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.

6. Libatkan Seluruh Keluarga

Peran kakek dan nenek serta anggota keluarga lainnya sangat penting dalam mendukung orangtua muda. 

Dukungan mereka bisa berupa bantuan fisik dalam pengasuhan, memberikan nasihat berdasarkan pengalaman, atau sekadar menjadi pendengar yang baik. 

Keterlibatan keluarga ini akan membantu menciptakan lingkungan yang hangat dan penuh cinta untuk anak-anak tumbuh.

***

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kita tidak hanya membantu anak-anak kita dalam transisi mereka menjadi orangtua, tetapi juga secara aktif membentuk generasi mendatang yang sehat, cerdas, dan empatik. 

Mari kita berikan contoh dan dukungan yang mereka butuhkan untuk membangun masa depan yang cerah bagi keluarga mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun