Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "A Matter of Principle" Karya Jeffrey Archer (28)

19 Juli 2024   06:29 Diperbarui: 19 Juli 2024   06:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "A Matter of Principle". (Created by Bing Image Creator)

Awal Mula dan Ambisi Sir Hamish Graham

Cerita pendek ini menceritakan perjalanan hidup dan karir Sir Hamish Graham, seorang pria Skotlandia dari keluarga kelas menengah yang memiliki banyak kualitas baik sekaligus kelemahan yang khas. Sir Hamish adalah individu yang berpendidikan tinggi, pekerja keras, dan jujur, namun ia juga sempit pandangannya, tidak fleksibel, dan sangat bangga.

Cerita dimulai dengan Hamish yang memenangkan beasiswa kecil untuk belajar di Fettes School, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Edinburgh, di mana ia meraih gelar kehormatan kelas dua dalam bidang teknik. Setelah lulus, ia bekerja di perusahaan konstruksi internasional TarMac, dan melalui kerja keras serta taktik yang tegas, ia menjadi manajer proyek termuda sekaligus paling tidak disukai di perusahaan tersebut. Pada usia tiga puluh tahun, Hamish telah diangkat menjadi wakil direktur pelaksana TarMac, tetapi ia mulai menyadari bahwa karirnya tidak akan berkembang lebih jauh jika terus bekerja di bawah orang lain.

Ketika Sir Alfred Hickman, ketua TarMac, menawarkan posisi direktur pelaksana yang akan segera kosong, Hamish memutuskan untuk mengundurkan diri dan memulai perusahaan sendiri. Dengan modal dari Bank of Scotland, ia mendirikan Graham Construction, yang dimulai dengan menyewa kantor kecil dan mempekerjakan beberapa insinyur serta pekerja kasar. Awal usahanya tidak mudah, dengan beberapa tender proyek kecil yang gagal dimenangkannya. Namun, titik balik terjadi saat Dewan Kabupaten Ayrshire menerima tawarannya untuk membangun jalan kecil, meskipun proyek pertama ini malah merugi. Keberhasilan sebenarnya datang saat dewan tersebut mempercayakan pembangunan sekolah kepada Graham Construction, yang memberikan keuntungan signifikan dan reputasi yang baik.

Graham Construction terus berkembang dan mencapai puncaknya saat sahamnya terdaftar di Bursa Saham London. Sir Hamish kemudian memutuskan untuk memperluas bisnis ke Australia, Kanada, India, dan Afrika. Pada puncak kesuksesannya, ia dianugerahi gelar kebangsawanan dan beberapa penghargaan bisnis. Namun, saat resesi melanda industri konstruksi pada tahun 1970-an, perusahaan mengalami penurunan dan Sir Hamish mulai mempertimbangkan proyek-proyek berisiko yang sebelumnya ia hindari.

Tantangan di Meksiko

Pada masa sulit ini, Sir Hamish mempertimbangkan saran dari David Heath, eksekutif muda yang cemerlang, untuk mengejar proyek besar di Meksiko. Meksiko, yang baru saja menemukan cadangan minyak besar, menawarkan peluang bisnis konstruksi yang sangat menggiurkan. Heath meyakinkan Sir Hamish bahwa pengalaman Graham Construction dalam membangun jalan lingkar di Glasgow dan Edinburgh membuat mereka kandidat yang serius untuk tender jalan lingkar di Mexico City.

Meski awalnya skeptis, Sir Hamish mengizinkan tim yang dipimpin oleh Heath untuk pergi ke Meksiko dan mempelajari proyek tersebut. Tim ini menemukan sejumlah tantangan, termasuk birokrasi yang rumit dan mentalitas kerja orang Meksiko yang berbeda. Mereka juga menyadari bahwa setiap menteri memiliki "orang luar" yang harus dipengaruhi untuk mendapatkan kontrak. Heath bertemu dengan Victor Perez, orang kepercayaan Menteri Pekerjaan Umum, dan mereka menyepakati angka tender dengan memasukkan komisi untuk Perez, yang menunggu persetujuan Sir Hamish.

Kembali ke Inggris, Heath melaporkan hasilnya kepada Sir Hamish, yang kemudian menyetujui angka tender sebesar $39.121.110, meski ia tetap tidak nyaman dengan aspek "komisi" ini. Tim Graham Construction kemudian mengajukan tender dan beberapa minggu kemudian, kedutaan Meksiko di London menghubungi mereka, meminta pertemuan dengan menteri terkait di Mexico City. Sir Hamish dan Heath pun berangkat ke Meksiko.

Setibanya di Meksiko, mereka harus menunggu beberapa hari sebelum dapat bertemu dengan Victor Perez, yang pada akhirnya tiba dalam keadaan yang tidak sesuai harapan Sir Hamish. Percakapan selama makan malam yang diatur di suite hotel Sir Hamish berlangsung canggung. Perez meminta 10% dari angka tender sebagai komisi, yang sangat mengejutkan dan membuat marah Sir Hamish. Meski demikian, Heath meyakinkan Perez bahwa mereka akan memberikan jawaban pada keesokan harinya.

Malam itu, Sir Hamish yang tidak percaya pada metode bisnis ini, memutuskan untuk bertemu langsung dengan menteri. Pada pagi berikutnya, Sir Hamish diantar ke kantor menteri, di mana ia disambut dengan ramah dan penuh penghormatan. Dalam percakapan yang penuh kehati-hatian, menteri tersebut menegaskan pentingnya Victor Perez dan mengungkapkan bahwa Perez adalah anak dari seorang pejuang yang gugur di medan perang dan menjadi tanggung jawab pribadi menteri.

Keputusan dan Akibatnya

Sir Hamish, yang masih merasa tidak nyaman dengan permintaan Perez, tetap berusaha untuk memahami situasi yang dihadapi. Menteri menjelaskan bahwa pemberian komisi kepada Perez bukan hanya praktik umum di Meksiko, tetapi juga bentuk penghormatan dan tanggung jawab terhadap jasa-jasa ayah Perez. Meski penjelasan tersebut menambah perspektif baru, Sir Hamish masih ragu untuk menyetujui kesepakatan ini.

Setelah pertemuan tersebut, Sir Hamish kembali ke hotel dan berdiskusi panjang dengan David Heath. Heath, yang lebih pragmatis, menekankan bahwa menerima kondisi ini adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kontrak dan memastikan kelangsungan Graham Construction. Heath juga mengingatkan bahwa pesaing mereka dari Amerika, Jepang, dan Jerman siap untuk mengambil alih proyek tersebut jika mereka menolak.

Dengan berat hati, Sir Hamish akhirnya memutuskan untuk menerima persyaratan yang diajukan Perez. Dia merasa terjebak antara prinsip-prinsip yang telah dia pegang sepanjang hidupnya dan kebutuhan praktis untuk menyelamatkan perusahaannya dari keterpurukan. Keputusan ini menjadi ujian terbesar bagi nilai-nilai yang dia junjung tinggi.

Setelah menyampaikan keputusan mereka kepada Perez, kontrak segera ditandatangani. Graham Construction mendapatkan proyek jalan lingkar Mexico City, yang menjadi proyek terbesar dan paling menantang yang pernah mereka tangani. Proses pembangunan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masalah logistik hingga birokrasi lokal, namun dengan kerja keras dan dedikasi, mereka berhasil menyelesaikannya tepat waktu.

Proyek ini membawa keuntungan besar bagi Graham Construction, mengangkat kembali reputasi dan kestabilan finansial perusahaan. Namun, bagi Sir Hamish, kesuksesan ini datang dengan harga. Dia menyadari bahwa dia telah mengorbankan sebagian dari prinsip-prinsipnya demi kelangsungan bisnis. Meskipun demikian, dia juga melihat bahwa fleksibilitas dan adaptasi adalah bagian dari perjalanan seorang pemimpin.

Cerita ini berakhir dengan refleksi mendalam Sir Hamish tentang perjalanan kariernya, pencapaiannya, dan nilai-nilai yang dia pegang. Meskipun dia berhasil membawa perusahaannya melalui masa sulit dan mencapai kesuksesan baru, pengalaman di Meksiko mengajarinya bahwa dalam dunia bisnis, terkadang prinsip harus diimbangi dengan realitas praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun