Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "Checkmate" Karya Jeffrey Archer (24)

15 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   08:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Babak Pertama

Di tengah hiruk-pik turnamen catur, munculnya seorang wanita misterius bernama Amanda Curzon menjadi titik balik bagi malam tersebut. Dengan gaun hitam ketat yang menonjolkan siluet tubuhnya yang atletis, Amanda berhasil memikat seluruh peserta, termasuk narator, yang merupakan kapten klub catur dan pencerita cerita ini. Meskipun awalnya meremehkan kemampuannya, narator terkejut ketika Amanda menunjukkan keahliannya di papan catur, bertanding melawan pemain-pemain berpengalaman.

Amanda, yang mengenakan sepatu hak tinggi dan rambut hitam pendek yang berkilau, tidak hanya mencuri perhatian dengan penampilannya tetapi juga dengan langkah-langkah catur yang terukur. Dia menghadapi lawan pertamanya, seorang mantan kapten klub yang sudah berusia lanjut, dengan tenang, menghasilkan permainan yang berakhir dengan kebuntuan. Narator, yang terus memperhatikan Amanda, mulai kehilangan fokus pada permainannya sendiri namun berhasil mengalahkan lawan-lawannya.

Ketika jeda pertandingan tiba, Amanda sudah menjadi bintang di antara peserta dan narator berkesempatan untuk berkenalan dengannya lebih dekat. Mereka berbincang ringan di bar, dan narator, terpesona oleh Amanda, menawarkan tumpangan pulang mengingat jarak rumah Amanda yang jauh. Di perjalanan, Amanda terbuka tentang pekerjaannya sebagai resepsionis dan mantan model, sembari mereka berdua berbagi minat dalam catur dan berencana untuk bermain bersama lain waktu.

Perjalanan tersebut berakhir di flat narator, di mana mereka memutuskan untuk melanjutkan malam dengan beberapa permainan catur. Amanda menunjukkan kepiawaiannya tidak hanya dalam bermain catur tetapi juga dalam mempertahankan percakapan yang menyenangkan, membuat narator semakin terkesan dan tertarik. Saat pertandingan berlangsung, taruhannya semakin tinggi, dan Amanda dengan santai mengatasi tantangan yang diberikan oleh narator, yang semakin terpikat oleh kecerdasan dan kemampuan Amanda di papan catur.

Babak Kedua

Saat malam semakin larut, permainan catur antara Amanda dan narator berlanjut dengan taruhan yang semakin meningkat. Setiap permainan mengungkapkan kedalaman strategi dan kecerdasan Amanda, yang dengan lihai menggunakan setiap kesempatan untuk mengalahkan narator. Meskipun narator berusaha mengendalikan jalannya permainan, Amanda dengan tenang menanggapi setiap serangan dan secara bertahap menguasai papan permainan.

Di antara pertandingan, mereka berdua menikmati minuman dan percakapan yang mengalir tentang berbagai topik, dari pekerjaan Amanda hingga rencana liburannya. Ketegangan seksual yang subtil muncul saat mereka semakin dekat satu sama lain, diimbangi dengan pertandingan catur yang intens. Narator, yang awalnya hanya terpesona oleh kecantikan Amanda, kini juga menghargai kecerdasannya dan keahlian dalam catur.

Ketika permainan berakhir, Amanda secara mengejutkan mengalahkan narator dalam sebuah pertandingan yang memukau, menunjukkan tingkat keahlian yang tidak pernah diperkirakan narator sebelumnya. Dia dengan elegan mengakui kekalahan, dan suasana menjadi lebih ringan dan penuh tawa. Amanda, dengan gerakan yang anggun, mengembalikan pakaian dan barang-barangnya, mempersiapkan diri untuk pulang.

Sebelum meninggalkan flat, Amanda memberikan ciuman perpisahan yang hangat pada narator, meninggalkan kesan yang mendalam. Narator, masih terpesona dan sedikit terguncang oleh kekalahan itu, menawarkan untuk mengantarnya pulang, menandakan akhir dari malam yang tidak terlupakan. Ketika mereka tiba di luar, sebuah kejutan terungkap: sang akuntan, lawan mereka sebelumnya, adalah pengemudi BMW yang telah menunggu Amanda. Dengan sebuah senyum penuh arti, Amanda meninggalkan narator dengan perasaan campur aduk antara kekaguman dan kebingungan.

Dalam perjalanan pulang, narator merenungkan peristiwa malam itu, menyadari bahwa pertemuan dengan Amanda tidak hanya merupakan pertarungan intelektual tetapi juga pelajaran tentang pesona dan misteri yang tak terduga. Pengalaman tersebut meninggalkan narator dengan kesan yang mendalam dan keinginan untuk bertemu lagi, menandai bab baru dalam kehidupan catur dan pribadi narator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun