Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Evaluasi Pengaruh Gadget Terhadap Dinamika Kelas dan Keterlibatan Siswa

10 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 10 Juli 2024   06:46 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Deviantart.com/craquella

Paradoks Pendidikan Digital dan Ketergantungan Gadget

Gambar karikatur (lihat di atas) menggambarkan interaksi siswa dan guru di era digital, kita menemukan refleksi yang mendalam tentang kondisi pendidikan saat ini. Karikatur ini secara cerdik menggambarkan bagaimana siswa tampak lebih responsif saat pembelajaran disajikan dalam format yang mirip dengan gadget, alih-alih interaksi langsung yang konvensional. Fenomena ini bukan sekadar ilustrasi semata, tetapi mencerminkan realitas yang ditunjukkan oleh berbagai studi.

Penelitian menunjukkan bahwa siswa di era digital sering kali lebih fokus pada gadget daripada pembelajaran tatap muka tradisional. Sebuah studi oleh Dwi Putra dan Febrianto (2024) menemukan bahwa penggunaan gadget dapat meningkatkan minat belajar siswa jika digunakan dengan bijak, namun pada saat yang sama, gadget juga berpotensi mengganggu konsentrasi dan interaksi sosial yang sehat di antara siswa [1].

Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan penurunan prestasi akademik dan keterampilan sosial. Penelitian oleh Mabaroh dan Sugianti (2021) melaporkan bahwa terdapat korelasi negatif antara waktu yang dihabiskan dengan gadget dan prestasi belajar siswa [2]. Hal ini diperkuat oleh studi lain dari Dwi Safitri dkk. (2023), yang menunjukkan bahwa intensitas penggunaan gadget yang tinggi dapat mengurangi kemampuan anak untuk berinteraksi dan berperilaku secara sosial yang sesuai di lingkungan sekitarnya [3].

Tantangan yang dihadapi dalam pendidikan jarak jauh semakin menambah kompleksitas masalah. Menurut Jayanti dkk. (2022), salah satu masalah utama adalah kualitas pendidikan yang bisa terganggu akibat ketergantungan pada teknologi tanpa persiapan yang memadai dari pihak sekolah dan guru [4].

Ketergantungan pada gadget sebagai media pembelajaran menimbulkan paradoks; di satu sisi, teknologi membantu akses pembelajaran menjadi lebih luas dan fleksibel, tetapi di sisi lain, teknologi juga menciptakan barrier baru dalam interaksi edukatif yang efektif. Hal ini menjadi refleksi penting bagi para pendidik dan orang tua dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pendidikan anak.

Mengevaluasi Pengaruh Teknologi dalam Pendidikan

Karikatur yang kita analisis sebelumnya tidak hanya menyoroti ketergantungan siswa terhadap gadget, tetapi juga menunjukkan upaya guru dalam mengadaptasi metode pengajaran yang lebih menarik bagi generasi digital. Ini menggambarkan realitas pendidikan saat ini di mana pendidik harus terus berinovasi untuk menjaga keterlibatan siswa. Tantangan ini diakui oleh berbagai peneliti dan praktisi pendidikan.

Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh Gopi dkk. (2023), ditemukan bahwa penggunaan smartphone yang berkelanjutan selama pandemi COVID-19 memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan psikologis anak, termasuk dalam konteks pembelajaran [5]. Mereka menyoroti pentingnya mengelola intensitas dan konten yang diakses melalui gadget dalam pendidikan untuk meminimalisir dampak negatif.

Dari perspektif solusi, Siti Maghfirah Fitri (2022) menekankan peran penting pendampingan orang tua dalam mengatur intensitas penggunaan gadget oleh anak-anak. Strategi ini dianggap kritikal untuk menyeimbangkan antara manfaat dan risiko penggunaan teknologi di kalangan pelajar [6].

Adapun dari segi kualitas pembelajaran, Yu-Chen dkk. (2022) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang disertai dengan pembelajaran yang teratur (self-regulated learning) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini mengindikasikan bahwa gadget tidak selalu berdampak negatif, tetapi penggunaannya harus strategis dan terkontrol untuk mendapatkan hasil yang optimal [7].

Selanjutnya, dalam menghadapi tantangan ini, beberapa lembaga pendidikan telah memulai inisiatif untuk mengintegrasikan teknologi secara lebih efektif. Misalnya, pelatihan dan bimbingan yang dilakukan oleh Safitri dkk. (2023) yang bertujuan untuk mengajarkan keterampilan baru melalui penggunaan teknologi, menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar siswa [8].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun