Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kapan dan Bagaimana Menantang Bos

8 Juli 2024   11:01 Diperbarui: 8 Juli 2024   11:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menantang bos. (Sumber: Freepik/master1305)

Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan menggunakan pendekatan berbasis bukti untuk memperlihatkan bagaimana beban kerja berlebih dapat memengaruhi kinerja dan kesejahteraan. Dengan mendemonstrasikan dampak nyata dari beban kerja yang tidak realistis, karyawan bisa lebih mudah untuk mendapatkan pengertian dari atasan [3].

Dengan strategi yang tepat dan komunikasi yang efektif, karyawan bisa mengelola harapan atasan dan mengurangi dampak negatif dari permintaan kerja yang berlebihan. Hal ini tidak hanya menguntungkan karyawan secara individu, tetapi juga bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas di tempat kerja secara keseluruhan.

Daftar Bacaan

[1] https://www.govloop.com/community/blog/saying-no-to-unreasonable-requests-from-your-boss-at-work/
[2] https://www.dimsumdaily.hk/strategies-for-handling-overly-demanding-bosses-in-hong-kongs-dynamic-work-environment/
[3] https://workwellbeinginitiative.org/module-3-improving-workplace-social-relationships
[4] https://www.themuse.com/advice/how-to-deal-with-unreasonable-demands-from-your-boss

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun