Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Mengapa EVOS dan ONIC Gagal di Panggung MSC 2024?

7 Juli 2024   06:36 Diperbarui: 7 Juli 2024   06:36 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit: Moonton Games  (Sumber: Oneesports.gg)

Kejutan di MSC 2024: Momentum Pengujian bagi Indonesia

Dalam panggung Mobile Legends Mid-Season Cup (MSC) 2024, kiprah dua tim Indonesia, EVOS Glory dan Fnatic ONIC, telah berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. EVOS Glory dan Fnatic ONIC, yang memiliki reputasi impresif dalam sejarah MSC, mengalami kegagalan di babak fase grup yang secara tidak langsung mencoreng ekspektasi tinggi terhadap kemampuan esports Indonesia di kancah internasional.

Kejutan terbesar adalah ketiadaan wakil Indonesia di babak play-off untuk pertama kalinya sejak dimulainya MSC pada tahun 2017. Sebelumnya, pada MSC 2019, ONIC bahkan berhasil membawa pulang trofi juara, menandai puncak prestasi Indonesia di turnamen ini. Namun tahun ini, kisahnya berbeda. Kedua tim tersebut menduduki peringkat ketiga di grup masing-masing, yang tidak cukup untuk melaju ke babak selanjutnya.

Di sisi lain, Udil, yang bermain untuk HomeBois, kini menjadi tumpuan harapan Indonesia. Dia berhasil membawa timnya melewati babak wild card dan memastikan posisi di play-off. HomeBois, walaupun tidak diunggulkan selevel dengan Fnatic ONIC, menunjukkan kemajuan yang signifikan dari babak awal, mengalahkan beberapa tim kuat di grup mereka. Ini menunjukkan pergeseran dinamika kekuatan di MSC, di mana tim-tim dari negara lain mulai mendominasi.

Analisis teknis menunjukkan bahwa masalah utama yang dihadapi oleh EVOS dan ONIC adalah adaptasi strategi dan koordinasi tim di panggung internasional. Dibandingkan dengan performa mereka di liga domestik, tampaknya ada kesenjangan dalam penerapan taktik dan pengelolaan tekanan di turnamen besar. Sementara itu, tim-tim seperti NIP Flash dari Singapura dan Fire Flux Esports dari Turki menunjukkan peningkatan konsistensi dan kemampuan adaptasi yang lebih baik di panggung internasional.

Kesimpulannya, MSC 2024 menjadi pembuktian penting bagi esports Indonesia. Harus ada evaluasi mendalam terhadap persiapan dan strategi tim sebelum berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi. Ke depan, dengan hadiah yang semakin besar dan persaingan yang semakin ketat, penting bagi tim Indonesia untuk memperkuat aspek strategis dan mental, agar bisa kembali bersaing di puncak prestasi MSC dan mengembalikan kejayaan di kancah internasional.

Menggali Potensi Kedalaman Tim Esports Indonesia di MSC 2024

Pada MSC 2024, harapan Indonesia bertumpu pada Udil dan HomeBois, sebuah tim yang berhasil melewati babak wildcard dengan impresif dan kini menantang tim-tim terkuat di play-off. Meskipun diperkuat oleh Udil---yang pernah memenangkan MSC 2019 bersama ONIC---HomeBois tetap dianggap underdog dibandingkan dengan tim-tim seperti NIP Flash dan Selangor Red Giants, yang juga telah menunjukkan performa mengesankan di turnamen ini.

Pencapaian tim HomeBois yang berhasil lolos ke babak selanjutnya merupakan indikator positif tentang potensi dan perkembangan esports di Indonesia. Namun, keberhasilan ini juga memunculkan pertanyaan penting tentang kesiapan tim lain di Indonesia untuk bersaing di level yang sama. Analisis lebih lanjut terhadap kegagalan awal EVOS dan ONIC menunjukkan bahwa selain permasalahan strategis, juga terdapat kekurangan dalam aspek kesiapan mental dan pengalaman internasional.

Kredit: Esports World Cup. (Sumber: Oneesports.id)
Kredit: Esports World Cup. (Sumber: Oneesports.id)

Dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat dengan hadiah yang signifikan, tim-tim Indonesia perlu lebih fokus pada pembinaan bakat dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan tren global esports. Misalnya, di MSC 2024, banyak tim menunjukkan keunggulan dalam adaptasi strategi dan fleksibilitas hero yang luas, suatu area yang masih perlu diperkuat oleh tim Indonesia. Selain itu, investasi dalam pelatihan psikologis dan manajemen stres juga menjadi kunci, terutama dalam menghadapi tekanan pertandingan penting.

Pengalaman ini harus menjadi bahan refleksi bagi komunitas esports Indonesia untuk mengidentifikasi dan mengatasi kekurangan yang ada. Kolaborasi antara pelatih, analis, dan pemain harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa strategi yang diadopsi tidak hanya efektif tetapi juga dapat diadaptasi secara dinamis sesuai dengan perkembangan permainan yang terjadi di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun