Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Strategi Spanyol Melawan Kutukan dan Analisis Kemenangan atas Jerman

6 Juli 2024   05:51 Diperbarui: 6 Juli 2024   06:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Berakhirnya Kutukan Sang Matador

Sejarah sepak bola mencatat momen ketika kutukan sepertinya membalut tim yang bertindak sebagai tuan rumah di turnamen besar, sebuah fenomena yang tidak terkecuali bagi Jerman selama Euro 2024. Jerman, yang sebelumnya gagal dalam banyak kesempatan saat menjadi tuan rumah---dari Piala Eropa 1988 hingga Piala Dunia 2006---tampaknya membiarkan sejarah berulang. Namun, dalam pertandingan yang dramatis melawan Spanyol, skenario berbeda terungkap. Pertarungan ini bukan hanya sekedar perempat final Euro, melainkan juga pertarungan mengakhiri kutukan yang telah lama membebani kedua tim.

Spanyol, di sisi lain, datang dengan sejarah yang kurang menguntungkan setiap melawan tuan rumah di turnamen besar, namun kali ini mereka berhasil mematahkan kutukan tersebut dengan kemenangan 2-1 atas Jerman. Sejak awal, Spanyol menunjukkan ketangguhan dengan memimpin lebih dulu melalui gol Dani Olmo, sebuah pembuktian bahwa mereka siap mengubah narasi. Meskipun Jerman sempat menyamakan kedudukan melalui Florian Wirtz, ketegangan dan harapan masih menggantung tinggi hingga Mikel Merino mencetak gol kemenangan di babak perpanjangan waktu.

Spanyol kini melaju ke semifinal untuk menghadapi Prancis, membawa semangat dan kepercayaan diri yang baru. Kemenangan ini bukan hanya sekedar melaju ke babak berikutnya, tapi sebuah afirmasi bahwa kutukan bisa dipecahkan, dan sejarah bisa ditulis ulang. Dengan menggabungkan teknik yang matang, ketenangan dalam eksekusi, dan sedikit keberuntungan, Spanyol membuktikan bahwa mereka adalah tim yang tidak hanya berjuang melawan lawan mereka, tapi juga melawan tekanan sejarah.

Kutukan yang dulu membelenggu mereka kini telah berakhir, membuka babak baru bagi tim yang selalu diperhitungkan namun sering terhambat oleh bayang-bayang masa lalu.

Konsistensi dan Strategi Kemenangan Spanyol

Kemenangan Spanyol atas Jerman bukan hanya sekadar keberuntungan semata, melainkan hasil dari konsistensi strategi dan adaptasi taktik yang diterapkan pelatih. Analisis lebih dalam mengenai jalannya pertandingan menunjukkan bagaimana Spanyol tidak hanya mengandalkan teknik individu, tetapi juga koordinasi tim yang solid. Setelah kehilangan Pedri karena cedera di menit awal, Dani Olmo yang menggantikannya, langsung memberikan dampak dengan mencetak gol pembuka. Ini menunjukkan kedalaman skuad dan kesiapan pemain pengganti.

Selanjutnya, Spanyol menunjukkan ketangguhan mental mereka. Meski Jerman berhasil menyamakan kedudukan di akhir waktu normal, Spanyol tidak goyah. Mereka terus mendorong dan akhirnya, di menit-menit akhir perpanjangan waktu, Mikel Merino mencetak gol yang menjadi penentu kemenangan. Ini menegaskan pentingnya stamina dan persiapan fisik dalam pertandingan yang membutuhkan perpanjangan waktu.

Dari perspektif taktik, Spanyol berhasil mengatasi tekanan dari serangan Jerman. Mereka mampu memanfaatkan ruang yang diberikan dan melakukan serangan balik cepat, yang beberapa kali menciptakan peluang berbahaya. Selain itu, keputusan pelatih untuk melakukan substitusi di waktu yang tepat juga membuktikan efektivitas strategi rotasi pemain yang diterapkan.

Menjelang semifinal melawan Prancis, Spanyol kini membawa momentum positif dari kemenangan ini. Tantangan selanjutnya akan lebih berat, namun dengan spirit yang telah mereka tunjukkan, Spanyol dipandang memiliki semua komponen untuk terus melaju hingga final. Kemenangan ini bukan hanya sekadar mengakhiri kutukan, tetapi juga membuktikan bahwa Spanyol adalah tim yang tangguh dalam menghadapi tekanan, tidak hanya dari lawan tetapi juga dari beban sejarah yang mereka pikul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun