Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The Hungarian Professor" Karya Jeffrey Archer (13)

4 Juli 2024   09:00 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "The Hungarian Professor". (Created by Bing Image Creator)

Pertemuan di Budapest

Di tengah guncangan global yang terjadi pada akhir tahun 1970-an, sebuah pertemuan tak terduga terjadi di Budapest yang menyentuh kehidupan seorang mahasiswa Inggris dan seorang profesor Hungaria. Kisah ini berawal ketika mahasiswa tersebut berpartisipasi dalam pertandingan atletik pelajar, diadakan bersamaan dengan periode ketegangan politik yang tinggi, termasuk invasi Rusia ke Afghanistan. 

Pada minggu yang sama, ada pula berita duka tentang seorang profesor berbakat dari Universitas Budapest yang meninggal. Profesor ini dikenal karena terjemahannya yang cemerlang atas karya-karya Shakespeare ke dalam bahasa Hungaria.

Setibanya di Budapest, mahasiswa tersebut berharap mendapat kesempatan untuk menjelajahi kota tersebut selain berkompetisi. Namun, kegagalan di trek lari memberikannya waktu lebih banyak untuk mengeksplorasi Budapest yang masih merasakan dampak revolusi delapan tahun sebelumnya. Bangunan-bangunan yang rusak dan dinding yang dilubangi peluru menciptakan suasana yang suram, menambah berat pengalaman sang mahasiswa.

Pada hari ketiga pertandingan, sang mahasiswa kembali ke stadion untuk mendukung seorang temannya. Sambil menunggu, ia duduk di tribun stadion dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang pria tua yang tampak seperti pekerja kereta atau musisi yang sedang tidak bekerja. Pria tua tersebut, yang ternyata seorang profesor, memulai percakapan dengan mahasiswa tersebut, menunjukkan minatnya yang mendalam terhadap Inggris dan sastra.

Dialog di Tribun

Percakapan antara mahasiswa dan profesor di tribun stadion menjadi jembatan penghubung dua generasi dan dua dunia yang sangat berbeda. Profesor tersebut, dengan pakaian yang usang tetapi penuh gaya klasik, membuka percakapan dengan pertanyaan sederhana yang menunjukkan rasa penasarannya yang besar terhadap dunia luar, terutama Inggris, negara asal mahasiswa tersebut. 

Dari Somerset hingga kebanggaan akan arsitektur dan sastra Inggris, profesor tersebut menunjukkan kecintaannya yang mendalam terhadap budaya dan sastra Inggris, meskipun ia belum pernah mengunjungi negara tersebut.

Dalam dialog yang mengalir, profesor tersebut berbagi pengalamannya menerjemahkan Shakespeare dan mencerminkan kekecewaannya karena tidak dapat mengunjungi tempat-tempat yang sering dibicarakan dalam karya-karya yang ia terjemahkan. 

Profesor tersebut juga menyuarakan kritiknya terhadap pengaruh politik Rusia dan eksistensi Hungaria sebagai negara yang masih terjajah secara budaya dan politik, sebuah tema yang resonan di tengah kebangkitan nasionalisme Hungaria dan antipati terhadap dominasi Soviet.

Sebagai tanggapan, mahasiswa tersebut mencoba membawa percakapan ke arah yang lebih ringan dan pribadi, bertanya tentang kehidupan sehari-hari profesor, aspirasi, dan mimpi-mimpinya. Namun, setiap jawaban profesor selalu kembali ke tema kesendirian, kehilangan, dan kekaguman pada dunia yang hanya bisa ia alami melalui buku dan cerita dari orang lain. 

Profesor tersebut, meskipun terisolasi, menunjukkan kebijaksanaan dan ketajaman intelektual yang mendalam, memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pengalaman hidup atas pengetahuan buku.

Perpisahan yang Menggugah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun