Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengungkap Misteri Kematian Mendadak Saat Berolahraga

2 Juli 2024   20:15 Diperbarui: 2 Juli 2024   20:36 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Penyebab dan Pencegahan Kematian Mendadak Saat Berolahraga

Berolahraga memang dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun ada pula risiko serius yang mungkin terjadi, salah satunya adalah kematian mendadak. Kematian mendadak saat berolahraga sering kali disebabkan oleh kondisi medis yang tidak terdiagnosis, seperti masalah pada jantung. Penyakit jantung bisa menjadi sangat fatal terutama jika diperparah oleh aktivitas fisik yang berat.

Aritmia Jantung

Salah satu penyebab utama kematian mendadak adalah aritmia, suatu kondisi dimana ritme jantung menjadi tidak normal---bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Jenis-jenis aritmia yang umum mencakup fibrilasi ventrikel, di mana jantung berdetak begitu cepat dan tidak teratur sehingga bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran atau meninggal secara mendadak [1].

Kelainan Arteri Koroner dan Sindrom QT Panjang

Kelainan bawaan seperti arteri koroner yang tidak normal bisa menghambat aliran darah ke jantung saat berolahraga, meningkatkan risiko henti jantung. Sementara itu, sindrom QT panjang adalah kondisi genetik yang mempengaruhi irama jantung dan sering tidak terdiagnosis sampai terjadi sesuatu yang fatal. Ini juga sangat berisiko menyebabkan kematian mendadak, terutama di kalangan muda yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini [2].

Mewaspadai Tanda-Tanda Henti Jantung Mendadak

Penting untuk mengenali tanda-tanda awal dari henti jantung mendadak, seperti nyeri dada, sesak napas, atau kelelahan yang tidak biasa, terutama dalam seminggu sebelum kejadian. Orang yang mengalami henti jantung saat berolahraga cenderung memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan karena kemungkinan adanya saksi yang bisa memberikan pertolongan cepat [2].

Pencegahan

Mengetahui apa yang harus dilakukan saat seseorang tampak mengalami henti jantung juga krusial. Melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) segera setelah henti jantung terjadi dapat meningkatkan peluang bertahan hidup hingga tiga kali lipat. Pencegahan lebih lanjut termasuk menjalani gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti menghindari rokok, mengonsumsi alkohol dengan bijak, dan menjaga diet serta berat badan yang sehat [2].

Kematian mendadak saat berolahraga memang jarang terjadi, tapi mengenali risiko dan cara pencegahannya bisa menyelamatkan nyawa. Untuk lebih aman, konsultasi dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga yang berat sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis atau kondisi jantung yang tidak diketahui.

Mengenal Lebih Dalam Tentang Risiko Kesehatan Jantung

Pemahaman mendalam tentang berbagai kondisi jantung yang bisa menyebabkan kematian mendadak saat berolahraga sangat penting untuk pencegahan. Masalah jantung bawaan, aritmia, dan kelainan arteri koroner hanya sebagian dari berbagai penyebab yang harus diwaspadai.

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

PJK adalah salah satu penyakit jantung yang paling umum dan berbahaya, yang sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi serangan jantung. PJK terjadi ketika pembuluh darah yang memberi makan jantung menyempit akibat penumpukan plak. Hal ini dapat mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung, terutama saat berolahraga ketika jantung membutuhkan lebih banyak oksigen [3].

Deteksi Dini Melalui Tes Treadmill dan Echocardiography

Tes treadmill adalah alat diagnostik yang berguna untuk mendeteksi penyakit jantung koroner dengan memantau jantung saat berada di bawah tekanan fisik. Echocardiography, di sisi lain, adalah metode pencitraan yang memungkinkan dokter melihat gambaran jantung secara real-time, membantu mendeteksi kelainan struktural dan fungsional jantung [3].

Gaya Hidup Sehat: Kunci Pencegahan Utama

Selain pemantauan medis, mengadopsi gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung. Aspek-aspek seperti diet sehat, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan ideal sangat penting. Peningkatan aktivitas fisik yang dilakukan secara bertahap juga direkomendasikan, terutama untuk orang-orang yang lebih tua atau mereka yang baru memulai rutinitas olahraga [1].

Edukasi Masyarakat tentang Penyakit Jantung

Kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan jantung sangat penting. Kampanye edukasi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah penyakit jantung dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Mengenali gejala awal dan tahu kapan harus mencari bantuan medis bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati [3].

***

Kematian mendadak saat berolahraga adalah fenomena yang langka namun serius. Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan pencegahan yang efektif adalah kunci untuk mengurangi risiko ini. Dengan pendekatan yang proaktif terhadap kesehatan jantung, banyak nyawa yang dapat diselamatkan, dan olahraga dapat tetap menjadi kegiatan yang aman dan sehat bagi semua orang.

Daftar Bacaan

[1] https://lifestyle.bisnis.com/read/20201122/106/1320814/kasus-meninggal-dunia-usai-olahraga-tinggi-ini-yang-harus-diketahui
[2] https://www.deherba.com/penyebab-kematian-mendadak-setelah-olahraga.html
[3] https://herminahospitals.com/id/articles/henti-jantung-saat-berolahraga.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun