Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "The First Miracle" Karya Jeffrey Archer (11)

2 Juli 2024   08:45 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan yang Tak Terlupakan

Di ambang milenium pertama Masehi, seorang bocah Romawi yang cerdas dan nakal bernama Pontius merasakan tekanan berat dari orangtuanya, khususnya ibunya yang kecewa karena Pontius secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah kendi saat diutus untuk mengambil air. 

Dengan rasa takut akan hukuman dari ayahnya, Pontius diberi kesempatan untuk menebus kesalahannya dengan diutus ke desa untuk membeli beberapa keperluan, termasuk ayam dan pomegranate, buah yang tidak sengaja dia makan terakhir kali di rumah.

Pontius memulai perjalanannya dengan penuh semangat, mencoba mengingat setiap item yang harus dibelinya di pasar. Ia bertemu dengan beberapa pedagang di pasar yang menatapnya dengan curiga, namun dengan keberanian yang ia warisi dari orang Romawi, ia berhasil mendapatkan semua yang diperlukan tanpa terlalu banyak masalah. 

Setiap transaksi di pasar mengajarkan Pontius tentang keberanian dan kecerdasan dalam berinteraksi, mencerminkan ajaran dan harapan tinggi dari orangtuanya.

Namun, perjalanannya berubah ketika ia menyaksikan seorang wanita yang tidak bisa mendapatkan tempat di penginapan dan memutuskan untuk mengikuti mereka ke sebuah kandang. Di sana, ia bertemu dengan pemandangan yang mengubah pandangannya tentang dunia. 

Wanita tersebut, yang tampaknya sedang hamil besar, memiliki kecantikan yang tidak biasa dan aura yang mempesona Pontius. Meskipun hanya seorang anak, Pontius merasakan kehadiran yang kuat dari wanita tersebut dan tanpa berpikir, ia memberikan semua makanan yang baru saja dibelinya kepada wanita tersebut sebagai tanda penghormatan.

Pertemuan yang Takdirnya

Setelah memberikan segala sesuatu yang dia bawa kepada wanita misterius tersebut, Pontius melanjutkan perjalanan pulang dengan hati yang ringan namun penuh pertanyaan. Di tengah jalan, saat matahari mulai terbenam, Pontius bertemu dengan tiga pria asing yang menunggangi unta dan tampak seperti dari negeri jauh. 

Mereka mencari "Raja di antara Raja," sebuah konsep yang asing bagi Pontius namun menggugah rasa ingin tahunya. Meskipun awalnya ragu, interaksi dengan pria-pria tersebut menambah wawasan Pontius tentang dunia di luar kekaisaran Romawi dan mengajarkan pentingnya mendengarkan dan menghormati budaya lain.

Ketiga pria tersebut, masing-masing membawa emas, kemenyan, dan mur, terus melanjutkan perjalanan mereka ke Bethlehem---desa yang diterangi bintang terang yang sama yang telah memandu mereka dari Timur. Pontius, yang semula hanya fokus pada tugas dari ibunya, kini mulai memahami bahwa ada kejadian besar yang sedang berlangsung, sebuah peristiwa yang mungkin akan mengubah sejarah.

Ketika Pontius kembali ke kompleks tempat tinggalnya, ia disambut dengan kekhawatiran dan kemarahan ayahnya, yang tidak senang dengan keterlambatannya. 

Dengan berat hati, Pontius menghadapi interogasi dari ayahnya yang ketat dan tak kenal ampun, di mana ia harus menjelaskan setiap detail dari perjalanannya. Meski takut akan hukuman yang akan diterimanya, Pontius memberikan rela dan cerita penuhnya dengan jujur, mencoba meyakinkan ayahnya tentang pentingnya pengalamannya.

Pengungkapan dan Penerimaan

Situasi menjadi tegang ketika Pontius menjelaskan pertemuannya dengan wanita misterius dan tiga pria asing di hadapan ayahnya. Meskipun dengan hati yang berdebar, ia menceritakan dengan detail bagaimana ia memberikan makanan kepada wanita tersebut, serta pertemuannya dengan para pria yang mencari Raja di antara Raja. 

Ayahnya, seorang gubernur yang ketat dan taat aturan, awalnya meragukan cerita anaknya dan menganggapnya sebagai imajinasi semata atau upaya untuk menghindari hukuman.

Namun, ketika Pontius menunjukkan bahwa ia masih menyimpan satu denarius yang ia hemat, sesuatu yang tidak biasa terjadi. Ayahnya yang biasanya tidak mudah percaya, mulai melunak ketika melihat bukti integritas dan kejujuran anaknya. 

Peristiwa ini menjadi titik balik dalam hubungan mereka; ayahnya mulai memahami bahwa mungkin ada kebenaran dalam kata-kata Pontius dan bahwa anaknya mungkin telah terlibat dalam suatu peristiwa yang lebih besar dari yang bisa ia mengerti.

Ibu Pontius, yang selama ini dengan sabar mendengarkan dan menahan air mata, merasa lega dan bangga melihat keberanian dan integritas yang ditunjukkan oleh putranya. 

Dalam kesendirian malam itu, ia mengobati luka Pontius yang tidak ada---tanda ajaib lain dari malam yang penuh keajaiban. Ia menyuruh Pontius untuk melupakan semua rasa sakit yang tidak terjadi, sebuah simbol dari perlindungan ilahi yang mungkin telah ia terima.

Cerita ini berakhir dengan Pontius yang tidur dengan perasaan damai, menyadari bahwa ia telah melakukan sesuatu yang benar dan mulia, sesuatu yang mungkin akan membawanya ke jalan yang baru dan tidak terduga. Dalam keheningan kamar tidurnya, ia memandang bintang terang di langit, merenungkan peran yang mungkin ia miliki dalam cerita yang lebih besar---cerita tentang keberanian, kebenaran, dan harapan.

Pengungkapan dan penerimaan ini mengakhiri cerita perjalanan Pontius, seorang bocah Romawi yang tumbuh dewasa dalam satu hari, dihadapkan dengan tantangan dan keajaiban yang mengubah pandangannya tentang dunia dan tempatnya di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun