Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menimbang Manfaat dan Mitos dalam "Food Combining"

29 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   10:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food combining. (Sumber: Freepik.com)

Kritik Terhadap Praktik Food Combining

Food combining atau kombinasi makanan adalah praktek pemilihan dan pengaturan konsumsi makanan berdasarkan kompatibilitas nutrisi dan kemampuan pencernaan. Teori ini berangkat dari gagasan bahwa kombinasi makanan tertentu dapat menghambat pencernaan dan bahkan menimbulkan racun di dalam tubuh jika dikonsumsi bersamaan.

Salah satu kritik utama terhadap food combining adalah kurangnya bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim kesehatannya. Prinsip food combining mengatakan bahwa mengonsumsi protein dan karbohidrat secara bersamaan akan menimbulkan fermentasi dan pembusukan di dalam perut, namun tidak ada studi ilmiah yang kuat yang membuktikan hal tersebut. Beberapa ahli nutrisi berpendapat bahwa tubuh manusia cukup canggih untuk mencerna kombinasi makanan apa pun yang dikonsumsi.

Para pendukung food combining sering mengklaim bahwa metode ini dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mengoptimalkan pencernaan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam penyerapan nutrisi atau penurunan berat badan saat membandingkan diet food combining dengan diet seimbang yang mengandung berbagai jenis makanan dalam satu waktu makan.

Selain itu, banyak ahli gizi menyatakan bahwa prinsip food combining mengabaikan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan tertentu, yang dapat bervariasi secara signifikan antar individu. Beberapa individu mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap makanan tertentu yang tidak tercakup dalam aturan food combining, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih personalisasi dalam diet mereka.

Meskipun praktek food combining mungkin memberikan manfaat bagi beberapa orang dalam hal kenyamanan pencernaan, tidak ada cukup bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa food combining adalah metode yang superior dalam diet atau nutrisi. Oleh karena itu, lebih penting untuk memfokuskan pada diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan energi serta nutrisi pribadi daripada mengikuti aturan kombinasi makanan yang ketat dan sering kali tidak praktis.

Refleksi Kritis atas Food Combining

Tinjauan ilmiah mengenai food combining sering kali menemukan bahwa klaim tentang manfaat kesehatan spesifik, seperti pengurangan racun atau peningkatan metabolisme, tidak didukung oleh bukti ilmiah yang konsisten. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Gizi dan Diet menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam peningkatan metabolisme atau efisiensi pencernaan antara subjek yang mengikuti prinsip food combining dan mereka yang mengonsumsi diet campuran biasa.

Dari sudut pandang psikologis, beberapa pakar mengkritik food combining karena bisa memicu kecemasan terkait makan dan obsesi terhadap kombinasi makanan yang 'benar', yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan makan. Kebebasan dalam memilih kombinasi makanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tubuh seringkali lebih bermanfaat dalam mencapai kesehatan jangka panjang dan kepuasan makan.

Meskipun kritik medis dan ilmiah menonjol, beberapa individu melaporkan peningkatan subjektif dalam kenyamanan pencernaan dan energi ketika mengikuti prinsip food combining. Ini menunjukkan bahwa efek placebo atau perubahan lain yang tidak langsung terkait dengan kombinasi makanan mungkin berperan. Namun, ini tidak menggantikan kebutuhan akan penelitian lebih lanjut untuk memahami potensi manfaat atau kerugian dari praktik ini dalam skala yang lebih besar dan lebih terkontrol.

***

Kesimpulan umum dari komunitas medis dan ilmiah adalah bahwa masyarakat sebaiknya fokus pada aspek diet yang terbukti secara ilmiah seperti keseimbangan nutrisi, kecukupan serat, dan konsumsi beragam makanan yang kaya vitamin dan mineral. Diet harus disesuaikan dengan kebutuhan individual dan dihindarkan dari batasan yang tidak perlu yang tidak memiliki dukungan ilmiah yang kuat.

Food combining, meskipun populer dalam beberapa kalangan, tetap kontroversial di mata ilmu pengetahuan. Sebagai gantinya, pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis bukti dalam nutrisi dapat membantu individu mencapai tujuan kesehatan mereka dengan lebih efektif tanpa ketakutan atau kesalahpahaman yang tidak perlu terkait dengan kombinasi makanan.

Daftar Bacaan

https://aido.id/health-articles/mari-kenali-food-combining-dan-aturan-aturan-di-dalamnya/detail
https://wrp.co.id/kenalan-dengan-food-combining-diet-yuk/
https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jkp/article/view/473 (Tren Gaya Hidup Sehat dan Saluran Komunikasi Pelaku Pola Makan Food Combining)
https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/439 (Hubungan Pengetahuan Gizi terhadap Praktik Pemilihan Makanan Mahasiswa STIKES Nani Hasanuddin Makassar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun