Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Lebih Jauh Dalam Reformasi Sosial

29 Juni 2024   08:45 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panel keempat. (Created by Bing Image Creator)

Lebih jauh lagi, pemberdayaan juga bisa berarti memperkuat partisipasi politik masyarakat. Ini dapat dicapai melalui pendidikan sipil yang lebih baik, akses yang lebih luas ke informasi politik, dan sistem yang mendukung transparansi dan akuntabilitas. Dengan ini, individu tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokratis, tetapi juga pemain aktif yang mampu mempengaruhi kebijakan dan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Namun, pemberdayaan ini tidak terjadi dalam vakum. Ia memerlukan perubahan di banyak lapisan masyarakat — dari kebijakan pemerintah hingga praktik perusahaan dan norma-norma sosial. Pendidikan, sebagai kunci utama pemberdayaan, harus terus diperbarui dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dunia yang cepat berubah. Teknologi, yang telah menjadi pusat banyak bentuk pemberdayaan, harus dibuat lebih mudah diakses dan dirancang untuk inklusif.

Akhirnya, kita sebagai masyarakat perlu mendukung inisiatif pemberdayaan ini. Kita harus memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari latar belakang atau keadaan mereka, memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk sukses. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah; itu adalah panggilan bagi kita semua, untuk berkontribusi pada masyarakat di mana keadilan, kesetaraan, pembebasan, dan pemberdayaan bukan hanya ide-ide teoretis, tetapi kenyataan yang dapat diakses oleh semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun