Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerpen "Shoeshine Boy" Karya Jeffrey Archer (3)

24 Juni 2024   05:53 Diperbarui: 24 Juni 2024   05:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen "Shoeshine Boy". (Created by Bing Image Creator)

Keesokan paginya, Ted dan Hazel bangun lebih awal untuk memastikan segala sesuatu siap sebelum Mountbatten berangkat. Saat mereka sedang mempersiapkan sarapan ringan di kamarnya, mereka dikejutkan oleh pemandangan tiga pasang sepatu hitam yang rapi di depan pintu kamar Mountbatten. Hazel menunjuk Ted untuk mengambil sepatu-sepatu tersebut dan memolesnya. Ted menghabiskan waktu cukup lama memoles sepatu-sepatu itu hingga berkilau, memastikan mereka memenuhi standar seorang Admiral of the Fleet.

Mountbatten turun untuk sarapan dengan senyum lebar di wajahnya, berterima kasih sekali lagi kepada Ted dan Hazel untuk keramahan mereka. Setelah sarapan, Mountbatten berpamitan dan berterima kasih secara pribadi kepada setiap anggota staf yang terlibat dalam kunjungan tersebut. Ted dan Hazel merasa bangga dan lega melihat tamu kehormatan mereka pergi dengan senyum.

Beberapa minggu kemudian, Ted menerima laporan tertulis dari Mountbatten tentang kunjungannya ke St. George's. Laporan itu penuh dengan pujian dan disampaikan kepada Ratu dan Menteri Luar Negeri. Cerita tentang kunjungan Mountbatten kemudian diceritakan pada sebuah pertemuan keluarga di Kastil Windsor. Mountbatten menceritakan bagaimana dia mulai curiga ketika "Carruthers" butler yang sangat hebat tidak tahu resimen mana yang pernah diikuti Ted, sesuatu yang dianggap tidak mungkin bagi seorang butler sejati. Ketika Ratu bertanya apakah Ted mengetahui bahwa Mountbatten menyadari situasi yang sebenarnya, Mountbatten menjawab bahwa dia tidak yakin, tetapi akan memastikan Ted tahu saat Natal tiba.

Saat Natal, Ted menerima kartu Natal dari Mountbatten yang disertai dengan selembar semir sepatu berlabel Cherry Blossom (hitam), sebagai bentuk penghargaan atas usaha keras Ted memoles sepatu-sepatu Mountbatten. Hazel tertawa dan berkata, "Sekarang kita tahu dia tahu." Ted menambahkan dengan senyum, "Tapi apakah dia tahu bahwa kita tahu dia tahu? Itu yang saya ingin tahu."

Kehidupan di St. George's berlanjut dengan damai setelah kunjungan Mountbatten, dengan Ted dan Hazel tetap menjalankan tugas mereka sebagai gubernur dan nyonya gubernur dengan dedikasi dan kecintaan terhadap pulau itu serta penduduknya. Mereka belajar bahwa bahkan di tempat yang tampaknya tenang dan jauh dari pusat kekuasaan, peran mereka membawa dampak besar pada kehidupan orang-orang di sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun