Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerpen "Old Love" Karya Jeffrey Archer (2)

23 Juni 2024   06:40 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen "Old Love". (Created by Bing Image Creator)

Pertemuan Awal dan Persaingan

Cerita ini dimulai di sebuah universitas di awal tahun tiga puluhan, di mana William Hatchard dan Philippa Jameson, dua mahasiswa baru yang cerdas, bertemu untuk pertama kali. Mereka, meskipun sama-sama mendapat beasiswa utama untuk studi sastra Inggris, tidak langsung menyukai satu sama lain. 

Sebaliknya, pertemuan pertama mereka di tutorial universitas membawa ke benci mendalam. Keduanya menjadi pesaing yang gigih, masing-masing berusaha untuk mengungguli yang lain dalam setiap aspek akademis. Tindakan mereka yang penuh persaingan ini diwarnai dengan adu argumen yang intens dan persaingan akademis yang ketat.

Di bawah bimbingan Simon Jakes, tutor mereka, persaingan antara William dan Philippa tidak hanya menjadi sengit tetapi juga produktif, mendorong keduanya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Kedua karakter ini menghabiskan liburan panjang dengan mempelajari karya-karya besar seperti Blake dan Keats, membayangkan pesaing mereka sedang bekerja lebih keras. Di tahun kedua mereka, persaingan semakin intens dan keduanya hampir tidak bisa berada dalam satu ruangan tanpa berdebat.

Pertarungan Akademis dan Pertumbuhan Kedekatan

Memasuki tahun ketiga mereka, William dan Philippa, atas saran Simon Jakes, memutuskan untuk bersaing memperebutkan Hadiah Shakespeare Charles Oldham. Ini menjadi momen pertama mereka bersaing dalam kondisi yang benar-benar tertutup, masing-masing menyelami keseluruhan karya Shakespeare untuk menulis esai terbaik. 

Proses ini menggambarkan intensitas persaingan mereka yang mencapai titik di mana kedua karakter menjadi semakin terobsesi untuk mengungguli satu sama lain, berakhir dengan keduanya mengajukan esai panjang yang brilian.


Seiring waktu, hubungan antara William dan Philippa mulai berubah. Keduanya mulai menunjukkan tanda-tanda saling peduli meskipun masih dalam kerangka persaingan. 

Saat upacara penyerahan esai, terjadi perubahan dramatis ketika Philippa ditemukan oleh William sedang menangis di bawah pohon karena ayahnya meninggal. Kejadian ini memicu momen kelembutan di antara mereka, dengan William yang mulai menunjukkan belas kasih dan kepedulian, menawarkan untuk menemani Philippa ke pemakaman ayahnya.

Pada hari pemakaman, William mendampingi Philippa dan untuk pertama kalinya, mereka berbagi momen yang lebih intim dan pribadi, jauh dari persaingan akademis. Perjalanan ke pemakaman dan interaksi selama perjalanan membawa mereka ke pemahaman yang lebih dalam tentang satu sama lain, menunjukkan evolusi hubungan mereka dari pesaing menjadi teman, dan mungkin lebih.

Resolusi dan Penerimaan

Setelah pengalaman berbagi kesedihan dan mendukung satu sama lain, hubungan antara William dan Philippa mencapai titik balik. Kembali ke universitas, mereka mendapati bahwa hasil dari Hadiah Shakespeare Charles Oldham diumumkan---dan, mengejutkan, keduanya dinyatakan sebagai pemenang bersama. Pengakuan ini tidak hanya mengakhiri persaingan akademis mereka tetapi juga mengubah dinamika hubungan mereka secara fundamental.

Dengan persaingan yang telah berakhir, William dan Philippa mulai mengakui perasaan mereka satu sama lain. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama, melakukan perjalanan ke Stratford, dan menikmati pertunjukan di sana, di mana interaksi mereka berubah dari adu argumen menjadi percakapan yang lebih ringan dan penuh canda. Momen-momen ini menunjukkan bagaimana kedekatan mereka telah berkembang dari persaingan menjadi kemitraan yang lebih harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun