Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Menurunkan Standar Bukan Jawaban dalam Pendidikan Anak?

22 Juni 2024   11:38 Diperbarui: 22 Juni 2024   11:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: X.com/@TigiComic

 

Perhatikan gambar karikatur di atas. Jika Anda menilai tindakan pria berbaju putih itu benar, Anda perlu memperdalam lagi tentang Psiko-Pendidikan. 

Mengapa? Berikut penjelasannya.

Kesalahan Metodologi Dalam Pengajaran Anak: Suatu Analisis Psiko-Pendidikan

Dalam pendidikan dan pengasuhan anak, pendekatan yang digunakan harus mampu menghormati dan memfasilitasi perkembangan alami kemampuan anak. 

Metode pengajaran yang memudahkan jalan bagi anak-anak, seperti menurunkan keranjang bola basket untuk memudahkan gol, dapat mengirimkan pesan yang tidak tepat tentang cara mencapai tujuan. 

Menurut prinsip psikologi pendidikan, adalah penting untuk membangun kepercayaan dan kemandirian anak-anak melalui tantangan yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Teori perkembangan kognitif oleh Piaget menunjukkan bahwa anak-anak melalui tahapan perkembangan yang spesifik, di mana mereka mempelajari keterampilan baru dan memperdalam pemahaman mereka secara bertahap.

 Oleh karena itu, memberikan tantangan yang sesuai dengan tahap mereka adalah krusial untuk memfasilitasi pertumbuhan intelektual dan moral yang sehat.

Dari perspektif psikologi, keberhasilan dalam pendidikan tidak hanya diukur melalui hasil jangka pendek seperti berhasilnya anak mencetak gol dalam basket, melainkan juga dalam kemampuan jangka panjang mereka untuk menghadapi tantangan, memecahkan masalah, dan meraih tujuan mereka melalui usaha yang gigih dan berkelanjutan. 

Pengajaran yang terlalu memudahkan tugas, atau menunjukkan contoh di mana tujuan dapat dicapai melalui jalan pintas, berpotensi menghambat perkembangan ini.

Jadi, pendekatan yang memperhatikan aspek psikologis dan edukatif dalam pembelajaran anak akan lebih mengutamakan proses pembelajaran yang benar--menghargai usaha dan mempromosikan pertumbuhan--daripada hanya fokus pada hasil. 

Metodologi ini membantu anak-anak membangun rasa keberhasilan yang autentik dan kepercayaan diri yang kuat, yang mana merupakan fondasi penting bagi perkembangan pribadi dan akademis mereka di masa depan.

Prinsip-Prinsip Psiko-Pendidikan dalam Pengajaran Realistis

Mengajar tidak hanya tentang penyampaian informasi atau keterampilan, tetapi juga pembentukan karakter dan kemampuan berpikir kritis. 

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa pendidikan dan psikologi anak adalah disiplin yang saling terkait dan harus diterapkan secara bersamaan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. 

Menurut ahli pendidikan,  psikologi pendidikan menggabungkan berbagai metode yang meliputi tes, observasi, dan penilaian yang dapat menilai tidak hanya kecerdasan akademik, tetapi juga kematangan emosional dan sosial anak. Ini penting dalam memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk setiap anak berdasarkan keunikan individu mereka.

Dalam prakteknya, pendidikan yang efektif membutuhkan pendekatan yang mempromosikan kegigihan dan ketekunan. 

Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam dunia pendidikan, yang menekankan pentingnya menantang anak-anak dengan tugas yang memperkuat keterampilan mereka dan mendorong mereka untuk mencapai lebih. 

Hal ini bukan hanya tentang mencapai tujuan yang nyata, tetapi juga tentang proses belajar yang membawa ke sana. 

Psikologi pendidikan, mengidentifikasi bahwa setiap interaksi pendidikan harus mengarah pada pertumbuhan yang bermakna, yang tidak dapat dicapai jika anak-anak secara konstan diberikan jalan pintas atau solusi mudah.

Selanjutnya, pentingnya pembelajaran yang menyenangkan dan partisipatif juga tidak bisa diabaikan. 

Beberapa ahli pendidikan menekankan bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif dapat memperkuat hubungan emosional antara anak dan materi yang dipelajari, sehingga meningkatkan motivasi dan keinginan belajar. 

Strategi ini juga mendukung kecenderungan alami anak untuk bermain dan eksplorasi, yang merupakan komponen penting dari pembelajaran efektif.

Oleh karena itu, kesalahan dalam pendekatan pengajaran yang diilustrasikan dalam karikatur--menurunkan keranjang basket--bukan hanya salah secara strategi tetapi juga mengabaikan prinsip psikologi pendidikan yang mendalam. 

Pendidikan harus menyediakan anak-anak dengan alat yang mereka butuhkan untuk mengatasi kesulitan dan menemukan solusi mereka sendiri, bukan hanya solusi yang diberikan kepada mereka, yang pada akhirnya membatasi potensi pertumbuhan mereka.

Dalam mengambil pendekatan yang lebih tepat dan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi pendidikan, pendidik dan orang tua diharapkan lebih memfokuskan pada penguatan karakter, kegigihan, dan kemampuan berpikir kritis anak-anak mereka, yang akan membekali mereka dengan baik untuk tantangan masa depan.

Berarti tindakan pria berbaju merah itu benar? 

Tidak juga, Anda pasti bisa menjelaskan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun