Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerpen "Ever Stop The Motorway" Karya Jeffrey Archer (1)

22 Juni 2024   06:14 Diperbarui: 22 Juni 2024   06:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "Ever Stop The Motorway". (Created by Bing Image Creator)

Melanjutkan seri sinopsis cerita pendek sebelumnya, kali ini saya coba menuliskan 40 sinopsis cerita pendek karya Jeffrey Archer, penulis novel kelas dunia. Silakan baca biografi Jeffrey Archernya di bagian bawah sinopsis cerpen pertama ini.

Awal Perjalanan yang Mencekam

Diana, seorang direktur perusahaan dan ibu tunggal, mengalami hari yang penuh tekanan di kantor dengan harapan dapat meninggalkan pekerjaan lebih awal untuk menghabiskan akhir pekan bersama anak-anaknya. Namun, rencana tersebut tertunda oleh tugas mendadak yang memerlukan perhatiannya, menambah beban pada hari yang sudah berat. Setelah menyelesaikan tugasnya, Diana bergegas meninggalkan kantor dan memulai perjalanan ke peternakan temannya, Daniel, di pedesaan, tempat ia berharap dapat menemukan ketenangan.

Perjalanan Diana segera terganggu oleh berita di radio tentang situasi politik dan sosial yang suram, memberikan latar belakang yang gelap untuk malam yang semakin larut. Ketika Diana mulai merenungkan kehidupan pribadinya, termasuk perceraian dari suaminya John dan tantangan sebagai orang tua tunggal, ia terganggu oleh kehadiran van hitam yang mulai mengikuti mobilnya dengan cara yang mengintimidasi dan mengancam.

Makin jauh perjalanan berlangsung, makin meningkat ketegangan saat Diana menyadari bahwa van tersebut tidak hanya sekadar mengikuti, tetapi tampaknya memiliki niat jahat. Diana mencoba menghindar dan mempercepat laju mobilnya, namun van hitam tersebut terus mendekat, meningkatkan rasa takut dan paranoia yang melingkupinya. Perasaan terisolasi dan terancam di jalan raya yang sepi mulai menekan pikirannya, membawanya pada ingatan tentang kejadian tragis yang pernah terjadi di jalan yang sama, di mana seorang wanita menjadi korban pembunuhan.

Kejaran yang Membawa Bahaya

Ketika malam semakin larut, kejaran van hitam terhadap Diana menjadi lebih agresif dan berbahaya. Diana berusaha mengelak dan mengambil berbagai jalan memutar untuk melepaskan diri dari kejaran yang semakin menakutkan ini, tetapi upaya tersebut tampaknya sia-sia. Van tersebut tampaknya selalu satu langkah di belakangnya, memaksa Diana untuk mengambil risiko dengan manuver yang semakin berani di jalan raya yang gelap.


Ketegangan mencapai puncaknya ketika Diana mulai mengingat detail dari kejahatan yang pernah terjadi di jalan yang sama. Kenangan tentang kejadian tersebut menambah ketakutan bahwa dia bisa menjadi korban selanjutnya. Dalam kepanikan, Diana mencoba menghubungi bantuan tapi menyadari bahwa dia belum memasang telepon di mobilnya, sebuah keputusan yang kini ia sesali.

Saat berusaha menjauh dari penguntitnya, Diana secara tidak sengaja menabrak sebuah makhluk kecil di jalan, sebuah kejadian yang membuatnya terhenti sejenak untuk memeriksa kondisi hewan tersebut. Namun, insiden ini hanya memberi kesempatan bagi pengemudi van untuk mendekatkan diri. Dalam momen yang penuh ketegangan ini, Diana memutuskan untuk terus melaju ke peternakan Daniel, berharap bisa mencapai tempat perlindungan sebelum terlambat.

Perjalanan yang dipenuhi kecemasan itu berubah menjadi ujian survival, dengan Diana yang kini mengemudi tidak hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri tetapi juga untuk melindungi orang-orang yang ia cintai dari bahaya yang mungkin menanti di peternakan. Ketakutan akan apa yang mungkin terjadi jika ia tidak berhasil sampai ke sana menghantuinya setiap detik dalam perjalanan mencekam tersebut.

Konfrontasi dan Penyelesaian

Setelah perjalanan yang penuh tekanan dan bahaya, Diana akhirnya sampai di peternakan Daniel. Dengan napas terengah-engah dan tubuh basah oleh keringat, ia bergegas masuk ke jalan pedesaan yang menuju peternakan, sebuah jalur yang penuh dengan lubang dan kerikil. Gerbang peternakan terbuka lebar, memberikan sedikit lega, namun Diana sadar bahwa van hitam masih mengikuti rapat di belakangnya.

Dalam detik-detik akhir yang dramatis, Diana melakukan manuver berani dengan memacu mobilnya melewati jalan bumpy, mengetuk klakson terus-menerus untuk memperingatkan Daniel. Ketika ia tiba di depan rumah, Daniel, yang terkejut dan bingung, muncul dari rumah dengan shotgun di tangan. Van tersebut, yang tidak siap dengan medan yang sulit, akhirnya kehilangan kendali dan menabrak bagian belakang mobil Diana, mengakhiri pengejaran yang mencekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun