Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "A Call"

20 Juni 2024   05:32 Diperbarui: 20 Juni 2024   05:38 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerita pendek "A Call". (Created by Bing Image Creator)

Karya Grace MacGowan Cooke (1863- )

Petualangan Memulai Perjalanan

Abner, seorang anak laki-laki dengan sepatu kulit sapi yang mengilap dan kerah yang terlalu bersih, berjalan menyusuri jalan berdebu menuju tujuan yang penuh dengan petualangan. Dia ingin terlihat seperti seseorang yang terbiasa dengan kesenangan sosial, meskipun sebenarnya, dia merasa canggung dan tidak nyaman. Saat dia bertemu Ross, seorang anak dengan rambut keriting berwarna terang dan banyak bintik-bintik, mereka berdua memulai sebuah perjalanan yang tak terlupakan.

Ross, yang awalnya skeptis tentang rencana Abner untuk mengunjungi Champe Claiborne, seorang gadis yang mereka kagumi dari jauh, akhirnya memutuskan untuk ikut. Kedua anak ini, yang baru beberapa bulan mengenakan celana panjang, merasa seperti dewasa dan ingin membuktikan diri mereka. Mereka mempersiapkan diri dengan penuh antusias, bahkan mengganti kerah baju agar terlihat lebih rapi.

Setelah berkemas dan berdiskusi tentang cara terbaik untuk bersikap selama kunjungan, mereka menuju rumah Claiborne dengan hati berdebar-debar. Di sana, mereka dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga: bertemu dengan Bibi Missouri Claiborne, yang ramah namun membuat mereka semakin gugup. Ross, yang biasanya merasa nyaman di rumah Champe, tiba-tiba merasa kaku dan canggung, sementara Abner mencoba mengingat nasihat dari buku "Hints and Helps to Young Men in Social and Business Relations" yang dia baca.

Ketika mereka mendekati rumah Claiborne, rasa takut dan kegugupan semakin memuncak. Abner, yang sebelumnya yakin dengan rencananya, mulai merasa ragu. Ross, meskipun merasa terintimidasi, tetap berusaha untuk melanjutkan rencana mereka. Mereka akhirnya memutuskan untuk tetap melangkah dan mencoba berbicara dengan Champe dan keluarganya, meskipun ketakutan mereka terus menghantui.

Saat mereka berdiri di depan rumah Claiborne, Abner dan Ross sadar bahwa ini adalah momen penentu dalam perjalanan mereka. Meskipun penuh ketidakpastian, mereka tahu bahwa mereka harus berani dan melanjutkan rencana mereka, apapun yang terjadi. Petualangan mereka baru saja dimulai, dan keduanya bertekad untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan mereka.

Menghadapi Ketakutan

Setelah melewati bibi Missouri di teras depan, Abner dan Ross menghadapi tantangan berikutnya: masuk ke dalam rumah dan benar-benar memulai kunjungan mereka. Mereka memasuki ruang tamu dengan hati-hati, berusaha untuk bersikap tenang dan sopan seperti yang mereka bayangkan dalam latihan mereka. Mereka berdua merasa seperti dalam mimpi buruk, setiap langkah terasa berat dan setiap kata terasa sulit diucapkan.

Ross, yang biasanya penuh percaya diri, sekarang hanya bisa mengangguk dan tersenyum kaku saat mereka disambut oleh Tuan Claiborne, yang duduk di ruang tamu sambil membaca koran. Abner mencoba mengikuti aturan dari buku panduannya, tetapi ketegangan membuatnya sulit berkonsentrasi. Mereka berdua duduk di kursi, mencoba untuk terlihat santai, tetapi jelas terlihat gugup.

Ketika Champe dan Alicia, adiknya, akhirnya muncul, ketegangan semakin meningkat. Champe, dengan senyum ceria dan tawa yang selalu mengiringinya, membuat Abner merasa semakin terpojok. Dia ingin memulai percakapan, tetapi kata-kata seolah-olah terhenti di tenggorokannya. Ross, yang biasanya bisa berbicara dengan mudah dengan Champe, kini hanya bisa duduk diam dan berharap momen ini cepat berlalu.

Bibi Missouri, melihat kegugupan mereka, mencoba untuk membantu dengan mengajak mereka ke dapur untuk makan malam. Namun, ini justru membuat Abner dan Ross semakin cemas. Di dapur, mereka duduk bersama keluarga Claiborne untuk makan malam, tetapi sulit bagi mereka untuk menikmati hidangan. Mereka merasa setiap mata tertuju pada mereka, menilai setiap gerakan dan kata yang mereka ucapkan.

Meskipun Bibi Missouri mencoba membuat suasana lebih santai dengan bercerita dan bercanda, kedua anak laki-laki ini tetap merasa tegang. Mereka berusaha untuk tidak membuat kesalahan, tetapi setiap kali mereka mencoba untuk berbicara, suara mereka terdengar aneh dan canggung. Champe, yang biasanya ceria, tampak sedikit bingung melihat sikap mereka yang aneh.

Setelah makan malam, mereka kembali ke ruang tamu untuk mendengarkan Tuan Claiborne membaca buku. Abner dan Ross duduk dengan gugup, berharap momen ini segera berakhir. Ketika akhirnya tiba saatnya untuk pulang, mereka merasa lega, tetapi juga sedikit kecewa karena kunjungan mereka tidak berjalan seperti yang mereka harapkan. Meskipun begitu, mereka tahu bahwa mereka telah belajar sesuatu yang berharga tentang keberanian dan menghadapi ketakutan.

Keberanian yang Tak Terduga

Setelah selesai mendengarkan Tuan Claiborne membaca, Abner dan Ross berharap kunjungan mereka segera berakhir. Namun, ketika Bibi Missouri mengajak mereka untuk tinggal lebih lama dan bergabung dengan keluarga untuk nyanyian malam Minggu, mereka merasa terjebak. Dengan hati yang berat, mereka mengikuti keluarga Claiborne ke ruang keluarga, di mana suasana menjadi semakin hangat dan ramah.

Selama sesi nyanyian, Champe dan Alicia tampak menikmati momen itu, sementara Abner dan Ross tetap merasa canggung. Abner, yang biasanya penuh dengan rencana dan strategi, kini merasa kebingungan. Ross, di sisi lain, mulai merasa bahwa kunjungan ini adalah ujian keberanian yang harus dia lewati.

Ketika nyanyian selesai, Bibi Missouri berkomentar dengan santai, "Kalian berdua sudah hampir cukup dewasa untuk mulai memikirkan mengunjungi gadis-gadis." Komentar ini membuat Abner dan Ross semakin gugup. Mereka tidak ingin dianggap sebagai anak-anak yang tidak tahu apa-apa tentang etiket sosial.

Di saat yang sama, suara dari luar menarik perhatian mereka. Ternyata seorang anak laki-laki kecil yang hanya mengenakan kemeja panjang, berlari masuk dan menyampaikan pesan dari ibu Abner: jika Abner tidak segera pulang, ibunya akan datang dan memotongnya menjadi potongan kecil dengan cambuk. Pesan ini membuat Abner ketakutan. Tanpa berpikir panjang, dia bangkit dan berlari keluar rumah, meninggalkan Ross sendirian.

Ross, yang merasa marah dan dipermalukan oleh reaksi Abner, memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berani. Dengan cepat, dia berbalik, kembali ke rumah, dan dengan penuh emosi, dia mencium Champe di depan semua orang. Tindakan ini membuat semua orang terkejut dan tertawa, termasuk Champe yang akhirnya tertawa keras.

Melihat reaksi positif dari tindakan nekatnya, Ross merasa beban di pundaknya terangkat. Dia telah menunjukkan keberanian yang selama ini dia cari. Tuan Claiborne dan Bibi Missouri, meskipun terkejut, tampak menghargai tindakan keberanian Ross. Champe, yang awalnya bingung, akhirnya tersenyum dan merasa kagum dengan keberanian Ross.

Ketika Ross berjalan pulang, dia merasa lebih kuat dan percaya diri. Dia telah menghadapi ketakutan terbesarnya dan berhasil melewatinya dengan cara yang tidak terduga. Pengalaman ini mengajarkan Abner dan Ross bahwa keberanian tidak selalu datang dari perencanaan yang sempurna, tetapi sering kali muncul dari tindakan spontan di saat yang paling tidak terduga.

Meskipun kunjungan ini tidak berjalan sesuai rencana, Abner dan Ross pulang dengan pelajaran berharga tentang diri mereka sendiri dan arti sebenarnya dari keberanian. Mereka tahu bahwa mereka telah mengambil langkah besar menuju kedewasaan dan tidak akan pernah melupakan malam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun