Dari sudut pandang ekonomi, telemedicine telah membuka peluang baru bagi praktik medis dan peningkatan efisiensi ekonomi dalam sistem kesehatan.Â
Penerapan telemedicine bisa mengurangi biaya operasional fasilitas kesehatan dan mengoptimalkan waktu tenaga medis yang bisa digunakan untuk menangani lebih banyak pasien (Ejournal.undip.ac.id, Vol 11, No 2, 2023).Â
Maka dengan biaya yang lebih rendah, telemedicine juga menawarkan layanan yang lebih terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi yang berpendapatan rendah.
Selanjutnya, pertumbuhan industri telemedicine berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang ekonomi digital di Indonesia.Â
Prediksi pertumbuhan pasar telemedicine di Asia Pasifik yang diperkirakan mencapai $22,45 miliar pada tahun 2024, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam inovasi layanan kesehatan digital di kawasan (Digitalsociety.id, 13/01/2021).
Mengingat manfaat dan potensi yang ditawarkan, masa depan telemedicine di Indonesia tampak cerah. Namun, agar berhasil, diperlukan regulasi yang jelas dan kuat untuk mengatur praktik telemedicine, memastikan kualitas layanan, dan melindungi data pribadi pasien.Â
Keterlibatan aktif pemerintah dalam memberikan dukungan regulasi dan kebijakan akan krusial dalam menjamin kesuksesan jangka panjang telemedicine di Indonesia.
***
Telemedicine telah menunjukkan potensinya dalam merombak cara layanan kesehatan disediakan di Indonesia, dengan membawa akses yang lebih baik, efisiensi biaya, dan inklusi sosial.Â
Ke depan, dengan investasi yang tepat dalam teknologi, infrastruktur, dan pendidikan, telemedicine bisa menjadi komponen utama dalam sistem kesehatan nasional Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.
Telemedicine tidak hanya menjadi alat untuk saat ini tetapi juga solusi jangka panjang untuk kesehatan publik yang lebih baik di seluruh negara.