Karya Richard Malcolm Johnston (1822-1898)
Mimpi dan Ambisi
Mr. Peterson Fluker, yang akrab dipanggil Pink, adalah seorang pria kecil yang selalu tampak sibuk dan efisien meskipun sebenarnya tidak. Ia memiliki seorang istri, Nervy, yang jauh lebih besar darinya dan bersama mereka memiliki sejumlah tanah dan beberapa budak. Meskipun memiliki modal awal yang cukup, Pink merasa tidak puas dengan hasil pertanian yang kurang berhasil dibanding tetangganya.
Suatu hari, berdasarkan saran dari temannya, Matt Pike, Pink memutuskan untuk meninggalkan pertanian dan mengambil alih sebuah hotel di desa setelah mendengar bahwa pemilik hotel sebelumnya, Mr. Spouter, telah gagal membayar sewa. Matt Pike meyakinkan Pink bahwa ini adalah langkah karier yang tepat bagi seseorang dengan ambisi seperti dirinya.
Pink dan Nervy, walaupun awalnya ragu, memutuskan untuk mencoba peruntungan baru ini selama setahun. Mereka mengelola hotel dengan harapan dapat memperbaiki keadaan finansial mereka. Mereka memulai dengan beberapa penghuni tetap dan harapan mendapatkan lebih banyak pelanggan sementara. Pink, dengan penuh semangat baru, merasa bahwa ini adalah panggilan sejatinya dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu di hotel, berbicara dengan tamu dan mencoba mempromosikan tempat itu.
Tantangan dan Pengkhianatan
Seiring berjalannya waktu, Pink dan Nervy mulai menyadari bahwa mengelola hotel bukanlah pekerjaan yang mudah. Pink sering kali harus mengandalkan bantuan dari Matt Pike, yang sekarang menjadi wakil sheriff dan memiliki pengaruh di kota. Matt, dengan kemampuannya berbicara dan jaringan sosialnya yang luas, membantu menarik pelanggan. Namun, di balik itu, Matt sering kali tidak ada di hotel karena tugasnya, yang menimbulkan masalah dalam pembayaran sewa kamar dan makanannya.
Sementara itu, Marann, putri Pink dan Nervy, yang mulai tumbuh menjadi wanita muda, terlibat dalam dinamika sosial yang lebih rumit. Matt Pike, dengan cara yang manipulatif, mulai mengomentari hubungannya dengan Sim Marchman, seorang petani muda yang telah menunjukkan minat padanya. Komentar-komentar Matt menciptakan rasa tidak nyaman dan membuat Marann mulai menjauh dari Sim, yang selama ini dilihat sebagai calon pendamping yang tepat.
Di tengah berbagai masalah ini, Pink mulai merasa bahwa keputusannya untuk berhenti dari pertanian mungkin bukan keputusan yang terbaik. Sementara itu, Nervy, yang mengurus keuangan hotel, mulai menyadari bahwa Matt belum membayar tagihan penginapannya, yang menambah tekanan pada keuangan keluarga. Situasi ini semakin memperburuk hubungan antara Matt Pike dan keluarga Fluker, menyebabkan ketegangan dan ketidakpercayaan.
Konfrontasi dan Kesimpulan
Ketegangan mencapai puncaknya ketika kontrak Matt Pike dengan hotel akan segera berakhir. Nervy Fluker, yang telah mengelola keuangan hotel dengan cermat, memutuskan untuk menghadapi Matt Pike mengenai pembayaran yang tertunda. Pada hari terakhir kontrak, Matt mencoba menyelesaikan hutangnya dengan serangkaian perhitungan yang rumit, yang secara tidak adil mengurangi jumlah yang sebenarnya harus dia bayar. Mr. Fluker, yang tidak mahir dalam urusan keuangan, menjadi bingung dan cemas dengan situasi ini.
Sebelum situasi semakin memburuk, Sim Marchman, yang telah merasa dijauhi oleh Marann karena manipulasi Matt, tiba-tiba muncul dan memutuskan untuk mengambil tindakan. Dalam sebuah momen penuh emosi dan ketegangan, Sim menghadapi Matt Pike secara fisik karena rasa frustrasinya yang telah lama terpendam terkait cara Matt berbicara tentang dan menghina dirinya. Konfrontasi ini berakhir dengan Matt Pike diusir dari hotel dan kota.
Kesimpulannya, keluarga Fluker memutuskan untuk kembali ke kehidupan pertanian mereka setelah menyadari bahwa kehidupan di hotel tidak sesuai dengan mereka. Marann dan Sim, setelah melalui banyak kesalahpahaman dan rintangan, akhirnya memperbaiki hubungan mereka dan menikah, kembali ke kehidupan yang lebih sederhana dan penuh cinta. Meski petualangan mereka di hotel tidak berakhir dengan kekayaan atau kesuksesan yang diharapkan, mereka mendapatkan pelajaran berharga tentang kejujuran, kepercayaan, dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai keluarga.