Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran Strategis Hilirisasi dalam Meningkatkan Ekspor Kopi Indonesia

11 Juni 2024   07:42 Diperbarui: 11 Juni 2024   09:19 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasak biji kopi dengan mesin pemanggang berbahan bakar kayu. (KOMPAS/RIZA FATHONI)

Dinamika Produksi dan Ekspor Kopi Indonesia

Industri kopi Indonesia, yang terkenal dengan produksi Robusta yang melimpah, menghadapi tantangan yang signifikan namun juga peluang yang besar di pasar global. 

Pada tahun 2024, produksi kopi diperkirakan stagnan di kisaran 789 ribu ton. Sementara itu, ekspor kopi nasional diprediksi akan meningkat dari 420 ribu ton pada 2024 menjadi 427 ribu ton pada 2026 (katadata.co.id, 16/04/2024). 

Sumber: Katadata.go.id, Erlina F. Santika, 16/04/2024.
Sumber: Katadata.go.id, Erlina F. Santika, 16/04/2024.

Peningkatan ini menandakan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas ekspor yang didukung oleh pemerintah dan sektor swasta.

Di tengah persaingan global, Indonesia masih berjuang untuk meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. 

Menurut data dari tahun 2023, Indonesia memimpin pasar kopi modern di Asia Tenggara dengan omzet tahunan mencapai US$947 juta, yang menyumbang 27,7% dari total pasar kopi modern di kawasan ini (katadata.co.id, 17/11/2023).

Sumber: Katadata.co.id, Cindy Mutia Annur, 17/11/2023.
Sumber: Katadata.co.id, Cindy Mutia Annur, 17/11/2023.

Namun, di sisi lain, konsumsi domestik diperkirakan menurun, dari 368 ribu ton pada 2024 menjadi 361 ribu ton pada 2026 (katadata.co.id, 16/04/2024). 

Fenomena ini mempertegas pentingnya strategi diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas produk sebagai kunci utama untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi Indonesia di panggung global.

Pada saat yang sama, pemerintah berupaya meningkatkan nilai tambah industri kopi melalui kebijakan hilirisasi. 

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian, misalnya, terus mendorong hilirisasi dan kemitraan pemasaran yang berkelanjutan untuk meningkatkan pengolahan kopi domestik dan menyerap produksi dari petani (katadata.co.id, 16/04/2024). 

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan pendapatan petani tetapi juga menempatkan produk kopi Indonesia sebagai produk yang lebih berdaya saing di pasar internasional.

Keseluruhan data dan tren ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam industri kopi Indonesia, yang memerlukan strategi jitu dan kerja sama antar sektor untuk mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dalam industri kopi global.

Strategi Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Pasar

Kesadaran akan pentingnya kualitas produk kopi dan diversifikasi pasar semakin menjadi fokus utama dalam strategi pengembangan industri kopi Indonesia. 

Dalam konteks ini, hilirisasi dan peningkatan kualitas menjadi agenda penting yang diusung oleh pemerintah Indonesia. 

Tujuan utamanya adalah meningkatkan nilai tambah produk kopi Indonesia, yang tidak hanya memperkuat posisi pasar domestik tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Menurut Kadin pada tahun 2024, hilirisasi diharapkan akan membawa banyak investor ke Indonesia, yang akan memperkuat struktur industri kopi domestik dan meningkatkan ekspor (katadata.co.id, 16/04/2024). 

Langkah ini penting, mengingat proyeksi ekspor yang meningkat dan berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Strategi ini juga melibatkan penguatan kemitraan pemasaran antara petani dan pelaku usaha, yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian, untuk memastikan bahwa produk kopi Indonesia dapat bersaing dengan produk internasional yang lain.

Di samping itu, diversifikasi pasar juga menjadi kunci dalam mengatasi fluktuasi permintaan di pasar global. 

Data menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil memposisikan dirinya sebagai pemimpin di pasar kopi modern di Asia Tenggara pada tahun 2023, dengan omzet yang mencapai hampir satu miliar dolar AS (katadata.co.id, 17/11/2023). 

Strategi diversifikasi ini tidak hanya mencakup geografis pasar tetapi juga segmentasi produk, seperti pengembangan kopi spesialitas yang memiliki nilai lebih tinggi dan lebih disukai di pasar internasional.

Namun, peningkatan kualitas tidak dapat terlepas dari peningkatan kapasitas produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar untuk mengembangkan praktik pertanian kopi yang berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan kualitas tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kopi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Sehingga, perpaduan antara peningkatan kualitas, hilirisasi, dan diversifikasi pasar akan memperkuat industri kopi Indonesia dalam jangka panjang, memastikan bahwa industri ini tidak hanya bertahan dari tantangan global tetapi juga tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun