Lord Fieldhurst meminta Robert untuk mengembangkan teknologi baru menggunakan nomenclature yang bisa membalikkan atau setidaknya memperlambat proses menuju sterilisasi ini. Tugas ini sangat berat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi Robert untuk menerapkan seluruh pengetahuannya untuk kebaikan yang lebih besar. Dia mulai bekerja pada serangkaian nama yang rumit, dirancang untuk memanipulasi proses biologis pada level yang lebih mendasar daripada yang pernah dia lakukan sebelumnya.
Ketika Robert makin terlibat dalam proyek ini, dia juga harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan besar tentang etika, keberlanjutan, dan implikasi jangka panjang dari pekerjaannya. Apakah benar untuk mencoba mengontrol atau mengubah kursus alamiah evolusi manusia? Apakah teknologi yang dia kembangkan akan digunakan untuk kebaikan, ataukah bisa disalahgunakan?
Dalam pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, Robert mengembangkan beberapa inovasi yang paling canggih dalam bidang nomenclature, mendorong batas-batas antara sains dan filsafat. Cerita berakhir dengan Robert yang menemukan solusi potensial, tetapi dengan pengakuan yang menyakitkan bahwa setiap solusi membawa konsekuensi baru, dan bahwa masa depan kemanusiaan mungkin akhirnya bergantung pada kebijakan dan etika sebanyak pada penemuan ilmiah.
Bagian ketiga ini membawa pembaca ke puncak narasi, di mana pertanyaan-pertanyaan besar tentang tujuan dan konsekuensi ilmu pengetahuan menjadi fokus utama, dengan Robert Stratton sebagai simbol dari perjuangan manusia melawan batasan alam dan tanggung jawabnya terhadap generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H