Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinopsis Cerita Pendek "Story of Your Life" Karya Ted Chiang

27 Mei 2024   06:52 Diperbarui: 27 Mei 2024   07:04 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggilan Tak Terduga

Cerita dimulai dengan narasi dari Louise Banks, seorang ahli linguistik. Louise dan suaminya, Gary Donnelly, sedang menikmati malam bersama ketika suaminya mengajaknya untuk memiliki anak. Namun, Louise menyadari bahwa di masa depan, ia tidak akan bisa menceritakan momen ini kepada anaknya karena anak mereka akan meninggal muda. Cerita kemudian beralih ke kejadian yang lebih besar yang mengubah hidup Louise: kedatangan alien di Bumi.

Louise menerima panggilan telepon yang mengajaknya untuk bertemu dengan seorang kolonel bernama Weber dan seorang fisikawan bernama Gary Donnelly. Mereka menunjukkan rekaman suara alien yang tidak dapat dipahami. Louise menyadari bahwa untuk memahami bahasa alien, mereka perlu berinteraksi langsung dengan mereka. Segera setelah itu, Louise dan Gary diundang ke kamp militer di mana salah satu dari banyak artefak alien, yang disebut "looking glasses," berada.

Di kamp tersebut, Louise dan Gary bertemu dengan dua heptapod (alien dengan tujuh anggota tubuh) yang mereka beri nama Flapper dan Raspberry. Heptapod tersebut menggunakan sebuah alat yang mirip dengan cermin untuk berkomunikasi. Louise mulai berusaha memahami bahasa heptapod dengan menggunakan metode linguistik lapangan. Meskipun sulit karena perbedaan anatomi dan suara antara manusia dan heptapod, Louise perlahan-lahan mulai membuat kemajuan.

Heptapod berbicara dengan suara yang mirip dengan getaran dan menulis dengan simbol-simbol yang tampak seperti kaligrafi rumit. Louise menemukan bahwa mereka menggunakan sistem tulisan semasiografis, yang berarti tulisan mereka menyampaikan makna tanpa merujuk pada suara. Tulisan mereka adalah sistem yang sangat terstruktur dan rumit yang membutuhkan waktu dan usaha untuk dipahami.

Bahasa dan Tulisan Heptapod

Louise dan Gary terus berinteraksi dengan heptapod untuk memahami bahasa mereka. Louise menemukan bahwa bahasa lisan dan tulisan heptapod sangat berbeda satu sama lain. Bahasa lisan mereka, yang disebut Heptapod A, memiliki struktur yang tidak biasa dibandingkan dengan bahasa manusia. Bahasa ini memiliki urutan kata yang bebas dan memungkinkan banyak tingkatan penyisipan kalimat, yang tidak biasa dalam bahasa manusia.

Bahasa tulisan mereka, yang disebut Heptapod B, lebih rumit. Tulisan mereka tidak terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang terpisah, melainkan simbol-simbol kompleks yang menggabungkan beberapa elemen menjadi satu kesatuan. Tulisan ini bersifat dua dimensi dan memiliki sintaksis visual yang berbeda dengan bahasa lisan mereka. Setiap simbol atau semagram dapat mewakili ide atau konsep yang luas dan bisa dimodifikasi dengan berbagai cara untuk mengekspresikan nuansa makna yang berbeda.

Meskipun sulit, Louise merasa tertantang dan termotivasi untuk memahami bahasa ini. Dia menyadari bahwa bahasa Heptapod B memungkinkan mereka untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efisien dan kaya makna dibandingkan dengan bahasa manusia. Louise mulai menyadari bahwa memahami bahasa ini mungkin akan membuka cara berpikir yang sama sekali baru.

Selama proses pembelajaran, Louise juga mengenang momen-momen penting dalam hidupnya dengan anak perempuannya yang belum lahir. Dia merenungkan bagaimana setiap kejadian dalam hidupnya memiliki makna dan bagaimana bahasa memengaruhi cara manusia memandang dunia. Louise merasa bahwa dengan memahami bahasa heptapod, dia mungkin bisa memahami lebih dalam tentang kehidupan dan takdir.

Perspektif Waktu

Seiring berjalannya waktu, Louise dan Gary terus mempelajari bahasa heptapod. Mereka mulai memahami bahwa bahasa heptapod memiliki sifat yang unik terkait dengan konsep waktu. Bahasa ini memungkinkan heptapod untuk melihat waktu tidak sebagai urutan peristiwa yang linier, tetapi sebagai keseluruhan yang utuh. Mereka dapat melihat masa lalu, masa kini, dan masa depan sekaligus.

Pemahaman ini mengubah cara Louise memandang hidupnya sendiri. Dia mulai melihat kehidupannya dalam bentuk keseluruhan, termasuk semua momen penting yang dia alami dan akan alami bersama anaknya. Louise menyadari bahwa meskipun dia tahu anaknya akan meninggal muda, dia tetap memilih untuk melahirkan dan mencintai anaknya karena semua momen bersama anaknya adalah bagian penting dari kehidupannya.

Pada akhirnya, pemahaman Louise tentang bahasa heptapod memberinya wawasan baru tentang takdir dan kehendak bebas. Dia menerima bahwa beberapa hal dalam hidup tidak dapat diubah, tetapi cara kita memandang dan mengalaminya dapat memberikan makna yang mendalam. Cerita ini mengakhiri dengan refleksi Louise tentang pentingnya setiap momen dalam hidup, dan bagaimana bahasa dan komunikasi membentuk cara kita memahami dunia dan diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun