Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Pendidikan Melalui Pendekatan Berpusat pada Siswa

20 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 20 Mei 2024   08:13 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berpikir komputasional. (Freepik/rawpixel.com)

Kemampuan berpikir komputasional tidak hanya menjadi kebutuhan dasar tetapi juga kunci dalam mengatasi berbagai masalah kompleks. 

Untuk mengasah kemampuan ini, pendidikan berpikir komputasional (Computational Thinking, CT) di sekolah harus lebih dari sekadar mengajarkan teori; harus ada transformasi fundamental dalam cara kita mendidik. 

Pendekatan pedagogi berpusat pada siswa (Student-centered Pedagogy, SCP) muncul sebagai solusi inovatif yang menjanjikan, tidak hanya sebagai metode pengajaran, tetapi sebagai katalis untuk pembaruan pendidikan.

Sebuah penelitian terbaru (2024) yang melibatkan 2433 siswa dari 43 sekolah dasar di Hong Kong menunjukkan bahwa SCP tidak hanya efektif dalam meningkatkan kemampuan CT kognitif siswa, tetapi juga dalam memediasi berbagai proses belajar---aktif, interaktif, konstruktif, dan reflektif. 

Hasil ini menunjukkan bahwa ketika sekolah mendukung pengembangan profesional guru dengan tepat, pendekatan berpusat pada siswa dapat diimplementasikan dengan sukses, membawa dampak signifikan pada pembelajaran siswa.

Namun, tantangan untuk menerapkan SCP secara luas tidak bisa dianggap remeh. Kita perlu mengakui bahwa suksesnya integrasi SCP sangat bergantung pada dukungan institusional yang kuat. 

Sekolah harus dilengkapi dengan sumber daya yang memadai dan harus ada kebijakan yang mendukung guru untuk mengadopsi metodologi baru ini. 

Dukungan ini mencakup pelatihan yang memadai, waktu untuk kolaborasi antar guru, dan akses ke teknologi terkini.

Lebih lanjut, studi ini menyoroti pentingnya melihat pendidikan sebagai sistem yang terintegrasi, di mana perubahan di satu level dapat memengaruhi semua level lainnya. 

Dengan mengadopsi pendekatan multilevel, kita dapat lebih memahami bagaimana interaksi dinamis antara siswa, guru, dan sekolah secara keseluruhan membentuk hasil pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun