Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Humor Ramadan: Saling Antri Saling Nunggu, Kapan Selesainya?

5 April 2024   20:50 Diperbarui: 5 April 2024   20:56 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi truk antri BBM di sebuah SPBU. (Kompas.com) 

Di tengah teriknya siang di bulan Ramadan, sebuah SPBU di pinggiran kota menjadi saksi bisu dari tragedi yang tak terduga. Adegan dimulai dengan seorang sopir truk yang penuh dengan muatan minyak goreng, wajahnya tampak frustrasi menghadapi antrian yang panjang. Ia tampak kebingungan, bagaimana bisa di bulan puasa ini, dia malah terjebak dalam labirin antrian yang tak kunjung usai.

"Pertalite ada, mas?" tanya sang sopir dengan harap.

"Kosong mas, sedang dalam perjalanan," jawab petugas SPBU, sambil terus melihat ke arah jalan yang sepi dari truk tangki.

"Jalan pakai apa?" sang sopir semakin penasaran.

"Ya pakai truk tangki lah," jawab petugas dengan nada yang mulai kehilangan kesabaran.

"Kok gak datang-datang?"

"Ya karena truknya sedang antri solar, mas."

Sang sopir, yang kini mulai kehilangan logika, bertanya lagi, "Lha petugas yang jual solar kemana?"

"Lagi antri makan di warung sebelah," jawab petugas sambil menunjuk warung yang terlihat dari SPBU.

Merasa perutnya ikut berbunyi, sopir tersebut bertanya lagi dengan nada yang semakin tidak masuk akal, "Lha kok lama banget antri makannya, emang yang punya warung mana?"

Petugas SPBU, yang sekarang mulai terlihat terhibur dengan pertanyaan-pertanyaan itu, menjawab, "Lagi antri minyak goreng mas, buat nggoreng tempe."

"Lha yang jual minyak goreng mana?" sang sopir tidak menyerah.

"Nunggu kiriman minyak goreng mas, mobilnya yang antar lagi antri Pertalite," jawab petugas sambil tertawa.

Dalam sekejap, tragedi di SPBU tersebut berubah menjadi sandiwara yang penuh ironi. Ternyata, semesta pun ingin ikut bermain lelucon di bulan Ramadan ini. Semua terhenti karena antrian, dari minyak goreng hingga Pertalite, semuanya terhubung dalam sebuah lingkaran absurd yang tak terduga.

Bahkan, di kejauhan, kabar beredar bahwa truk yang mengantre solar itu ternyata sedang menunggu sopirnya yang ikut antri untuk salat Jumat. Namun, sang imam pun tak kunjung datang karena dia terjebak dalam antrian di SPBU yang sama, mencari Pertamax yang kabarnya lebih cepat karena pembayarannya bisa pakai bacaan 1 juz Alquran.

Di hari yang penuh berkah ini, semua orang di SPBU itu belajar satu pelajaran penting: Sabar itu indah, terutama ketika sabar menunggu di antrian, karena siapa tahu, mungkin saja di ujung antrian ada kejutan berupa voucher minyak goreng gratis atau setidaknya, sebuah cerita humor yang bisa dibagikan kepada teman-teman saat berbuka puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun