Setiap kali Lebaran tiba, kita sering dihadapkan pada serangkaian pertanyaan yang terdengar seperti lagu tahunan. Mulai dari "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", hingga "Kapan kerja?" - pertanyaan-pertanyaan ini seolah menjadi menu wajib yang disajikan oleh kerabat di setiap silaturahmi. Meskipun seringkali pertanyaan ini muncul dengan niat baik, tidak jarang membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan jengkel.
Namun, mengingat suasana Lebaran yang seharusnya menjadi momen kegembiraan dan pererat tali silaturahmi, menjawab pertanyaan tersebut dengan nada kesal tentunya bukan pilihan bijak. Lantas, bagaimana cara terbaik untuk menghadapi situasi ini? Jawabannya sederhana: dengan humor.
Bayangkan saja, ketika ditanya "Kapan nikah?", dengan santai kita menjawab, "Nanti, setelah aku menyelesaikan misi rahasia untuk pemerintah." Atau ketika pertanyaan "Kapan punya anak?" muncul, balas dengan "Sedang menunggu kiriman dari si Bangau, sepertinya lagi macet di tol langit." Jawaban-jawaban seperti ini tidak hanya akan membuat suasana menjadi lebih cair, tapi juga memberi kesan bahwa kita tidak terlalu menganggap serius pertanyaan yang sebenarnya bisa menjadi sensitif tersebut.
Selain membuat suasana menjadi lebih menyenangkan, jawaban-jawaban kreatif dan tidak terduga ini bisa menjadi cara untuk mengalihkan pembicaraan dari topik yang mungkin kita anggap terlalu pribadi atau bahkan menjengkelkan. Dengan cara ini, kita tidak hanya berhasil menjaga suasana hati tetap baik, tapi juga memberikan pelajaran kepada penanya bahwa tidak semua pertanyaan perlu dijawab dengan serius.
Pada akhirnya, Lebaran adalah tentang bersama-sama dalam kebahagiaan dan kehangatan keluarga. Dengan memilih untuk merespon dengan humor dan kecerdasan, kita tidak hanya menjaga suasana hati tetap positif, tapi juga mengingatkan semua orang bahwa kebahagiaan dan kehangatan itulah esensi sebenarnya dari perayaan ini. Jadi, mari kita hadapi pertanyaan-pertanyaan Lebaran tahun ini dengan senyuman dan jawaban yang akan membuat penanya tersenyum bingung.
Berikut 10 pertanyaan dan jawaban 'lucu' yang bisa jadi referensi nanti, silakan dimodifikasi suka-suka:
1. "Kapan nikah?"
- "Nunggu undangan dari kamu, nih. Jangan lupa kasih tau tanggal lahir anak pertamamu, biar aku bisa atur jadwal nikahku pas ulang tahun anakmu."
- "Tunggu aku bisa membedakan antara cinta dan nafsu. Kalau bisa bedakan, baru deh nikah."
2. "Kapan punya anak?"
- "Masih dalam proses upload. Sayangnya, sinyal di kamar rumahku lemah, jadi ya lambat."
- "Masih menunggu saat di mana aku tidak tertawa saat aku bilang ke kalian 'aku suka makan jengkol dan aku baru saja kentut'."
3. "Kapan nambah anak lagi, kok cuma dua?"
- "Kami lagi menunggu update aplikasi versi terbaru dari istriku. Katanya fitur-fiturnya lebih canggih!"
- "Kami sedang menunggu dua anakku berjanji tidak akan berebut dan memecahkan layar handphone mamanya lagi."
4. "Kapan kerja kok menganggur terus?"
- "Kerjaan impianku adalah menjadi astronot, tapi NASA belum buka lowongan untuk lulusan program studi ilmu hukum seperti aku ini."
- "Lagi nunggu pekerjaan yang membutuhkan keahlian tidur siangku. Ada rekomendasi?"
5. "Kapan punya rumah sendiri, kok masih ngontrak aja?"
- "Aku sedang menunggu undian berhadiah rumah gratis dari toko minimarket sebelah. Katanya, kesempatan menang lebih besar daripada kena sambar petir."
- "Nunggu sampai ada bank yakin aku layak dapat kredit rumah untuk pekerja dengan gaji UMR seperti aku."
6. "Kapan ganti mobil, kok pakai motor terus?"
- "Lagi nunggu mobil yang bisa terbang. Parkirnya gampang, nggak perlu cari lahan luas, nanti aku bisa parkir di atas genting rumahmu."
- "Sampai aku menemukan gratis biaya parkir saat aku fotokopi selembar KTP."
7. "Kapan kuliahmu selesai?"
- "Kuliahku ini spesial, paket hemat, bayar 4 tahun, kuliahnya bisa sampai 10 tahun. Lumayan kan?"
- "Tergantung. Kamu nanya ke saya atau ke dosen pembimbingku?"
8. "Kapan nikah lagi?"
- "Wah, baru aja ikutan undian nikah gratis lagi di minimarket, doain menang ya!"
- "Baru aja konsultasi dengan e-banking ku, dan dia bilang, 'Tolong, jangan sekarang bro.'"
9. "Kapan nambah istri?"
- "Sedang dalam tahap negosiasi dengan pemerintah, katanya ada tambahan kuota impor gadis Uzbekistan. Nunggu kuotanya keluar dulu."
- "Wah, pertanyaanmu ini harus ku sampaikan ke istri keduaku. Aku kasih tahu hasilnya nanti ya."
10. "Kapan mau pinjemin aku 100 juta, kamu kan udah jadi bos?"
- "Tunggu ya, sampai pajak penghasilan dihapus dari negara kita."
- "Tunggu dulu, aku lagi kirim surat ke Indra Kenz dan Doni Salmanan, kapan mereka buka bisnisnya lagi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H