Puasa mengajarkan disiplin diri dan kontrol impulse, mengembangkan ketahanan emosional, dan membantu individu dalam menghadapi kesulitan dengan sikap yang lebih tenang dan terkendali.
Akhirnya, Ramadan mengajak umat Islam untuk merefleksikan diri dan berbuat baik, yang menurut berbagai penelitian psikologi, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan psikologis.Â
Berbagi dengan yang kurang mampu dan melakukan amal kebaikan tidak hanya memperkuat nilai-nilai moral dan sosial tapi juga memberikan kepuasan batin yang mendalam, yang merupakan aspek penting dari kesehatan mental.
***
Ramadan menyediakan platform yang unik untuk mengintegrasikan kegiatan spiritual dengan praktik-praktik yang mendukung kesehatan mental.Â
Melalui ibadah, refleksi diri, dan kegiatan sosial, bulan suci ini menawarkan jalur pemulihan dan penguatan mental dan spiritual, menegaskan bahwa kesehatan mental dan spiritualitas, dalam konteks Islam, adalah dua sisi mata uang yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H