Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Langkah-langkah Mengadakan Rapat yang Lebih Baik

6 Maret 2024   09:40 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:41 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rapat yang lebih baik. (Freepik.com)

Penyusunan Undangan

Mengadakan rapat yang efektif dan produktif seringkali menjadi tantangan dalam lingkungan kerja. Matt Abrahams, seorang ahli dalam perilaku organisasi di Sekolah Bisnis Pascasarjana Universitas Stanford dan pembawa acara "Think Fast Talk Smart: Podcast.", mengungkapkan bahwa sebagian besar orang merasa rapat tidak seefektif yang seharusnya. Namun, dengan pendekatan yang tepat, rapat dapat menjadi sesi kerja yang dinantikan dan memberikan hasil yang memuaskan. Salah satu langkah awal untuk mencapai rapat yang efektif adalah melalui penyusunan undangan yang menarik.

Undangan rapat yang baik tidak hanya sekedar memberitahu tanggal dan waktu, tetapi juga melibatkan peserta sejak awal dan menetapkan ekspektasi untuk kolaborasi yang sukses. Abrahams menyarankan untuk menggunakan judul yang menggambarkan tindakan spesifik, bukan sekedar kata 'rapat'. Misalnya, menggunakan judul seperti 'Peluncuran Aplikasi' atau 'Meningkatkan Efektivitas Penelitian' dapat menarik perhatian dan menumbuhkan rasa antusiasme di antara peserta. Selain itu, dalam deskripsi, penting untuk menjelaskan tujuan rapat secara singkat dan menyertakan tautan ke agenda. Menyertakan tugas atau pertanyaan yang harus dipersiapkan peserta sebelumnya juga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam rapat.

Pemilihan waktu rapat juga merupakan faktor kunci. Abrahams menekankan pentingnya mempertimbangkan kondisi peserta, bukan hanya kemudahan bagi penyelenggara. Mengatur rapat di waktu yang memungkinkan peserta hadir dalam kondisi segar dan siap berkontribusi akan meningkatkan produktivitas rapat. Selain itu, menyesuaikan durasi rapat dengan kebutuhan topik yang dibahas dapat membuat rapat lebih efisien. Dengan demikian, memperhatikan waktu tidak hanya tentang kapan rapat diadakan, tetapi juga berapa lama dan bagaimana mengoptimalkan penggunaan waktu tersebut.

Langkah awal untuk mengadakan rapat yang lebih baik melibatkan perencanaan yang matang mulai dari penyusunan undangan yang menarik hingga pemilihan waktu yang tepat. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, kita dapat meningkatkan keterlibatan peserta dan memastikan bahwa rapat berjalan dengan lancar dan produktif.

Menetapkan Agenda dan Memulai dengan Tindakan

Setelah undangan yang menarik dikirimkan dan waktu rapat ditentukan, langkah berikutnya adalah menetapkan agenda rapat yang terstruktur. Menurut Matt Abrahams, agenda yang terorganisir dan jelas adalah kunci untuk rapat yang efisien. Agenda harus mencakup daftar topik yang akan dibahas, siapa yang bertanggung jawab atas masing-masing topik, berapa lama setiap topik diharapkan berlangsung, dan apakah topik tersebut memerlukan diskusi, hanya informatif, atau membutuhkan tindakan. Strategi dalam menentukan urutan agenda juga penting. Abrahams menyarankan untuk memulai dengan topik yang memiliki tingkat kesulitan sedang jika peserta sudah saling mengenal, sehingga rapat dapat berlanjut dengan lancar dengan topik yang lebih menantang dan diakhiri dengan yang paling mudah. Pendekatan ini membangun momentum dan memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik.

Memulai rapat dengan tindakan konkret daripada sekedar pengulangan tujuan atau review rapat sebelumnya dapat meningkatkan keterlibatan peserta sejak awal. Abrahams mengkritik kebiasaan memulai rapat dengan pengulangan agenda atau diskusi tentang rapat sebelumnya sebagai kurang efektif. Sebaliknya, dia menyarankan untuk memulai dengan aktivitas yang membutuhkan partisipasi aktif, seperti menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas kolaboratif. Ini tidak hanya membangkitkan minat dan keterlibatan peserta tetapi juga menetapkan nada positif untuk rapat.

Mendorong partisipasi adalah aspek penting lain dari rapat yang efektif. Dalam lingkungan kerja saat ini, di mana rapat sering kali dilakukan secara virtual atau hybrid, menciptakan kesempatan yang setara bagi semua peserta untuk berkontribusi menjadi tantangan tersendiri. Abrahams menekankan pentingnya ekuitas dalam kontribusi dan menyarankan cara-cara untuk mendorong partisipasi, seperti mengirim pesan pribadi untuk mengundang kontribusi atau memulai diskusi dengan kelompok yang lebih kecil. Pengakuan terhadap kontribusi peserta selama atau setelah rapat juga penting untuk memotivasi partisipasi yang lebih aktif.

Dengan menetapkan agenda yang jelas dan memulai rapat dengan tindakan yang melibatkan peserta, Anda dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas rapat. Langkah-langkah ini memastikan bahwa semua peserta merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi, yang pada akhirnya membantu mencapai hasil rapat yang diinginkan.

Mendorong Partisipasi dan Bergantian Peran

Setelah menetapkan agenda yang strategis dan memulai rapat dengan tindakan, langkah selanjutnya untuk mengadakan rapat yang lebih baik adalah memastikan partisipasi aktif dari semua peserta dan menerapkan sistem rotasi peran. Matt Abrahams menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap peserta rapat merasa nyaman dan diberi kesempatan untuk berkontribusi. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan memanfaatkan keanekaragaman pemikiran, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan dan inovasi.

Untuk mendorong partisipasi, sangat penting bagi fasilitator rapat untuk mengakui dan menghargai kontribusi setiap individu. Dalam konteks rapat virtual atau hibrida, dimana dinamika partisipasi bisa menjadi lebih kompleks, Abrahams menyarankan untuk secara proaktif mengundang kontribusi dari mereka yang lebih pendiam atau belum berpartisipasi. Ini bisa dilakukan dengan mengirimkan pesan pribadi atau meminta pendapat mereka secara langsung dalam rapat. Teknik ini menunjukkan bahwa setiap suara penting dan diperlukan untuk kesuksesan kolektif.

Selain itu, menerapkan sistem rotasi peran dalam rapat berulang dengan kelompok yang sama dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman tentang proses rapat. Dengan bergantian menjalankan peran seperti fasilitator atau pencatat, semua anggota kelompok mendapatkan perspektif baru tentang tantangan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengadakan rapat yang sukses. Ini tidak hanya meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap hasil rapat tetapi juga mempromosikan pengembangan keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi di antara anggota tim.

Pengakuan terhadap kontribusi peserta, baik selama rapat maupun melalui saluran komunikasi lainnya, juga sangat penting. Menghargai ide, usulan, atau bahkan pertanyaan yang diajukan dapat memotivasi peserta untuk terus berkontribusi dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. Apresiasi ini menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung, di mana semua peserta merasa dihargai dan bersemangat untuk berkontribusi.

***

Kesimpulannya, mengadakan rapat yang lebih baik membutuhkan lebih dari sekedar agenda yang terorganisir atau pemilihan waktu yang tepat; itu juga memerlukan keterlibatan aktif dari semua peserta dan pendekatan yang inklusif dalam manajemen rapat. Dengan mendorong partisipasi melalui pengakuan kontribusi, mempraktikkan rotasi peran, dan menciptakan lingkungan yang mendukung, rapat dapat menjadi lebih produktif, inklusif, dan dinantikan oleh semua peserta. Ini pada akhirnya memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi dengan lebih efektif dan menciptakan budaya kerja yang lebih kolaboratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun