Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan publik, tetapi juga memperkuat legitimasi keputusan politik yang diambil.
Namun, penting untuk diingat bahwa humor haruslah digunakan dengan bijaksana dan sensitif terhadap konteks sosial dan politik yang ada.Â
Humor yang tidak pantas atau merendahkan dapat dengan mudah memicu konflik dan memperdalam perpecahan di antara masyarakat.
Oleh karena itu, para calon legislatif komedian perlu memainkan peran penting dalam memperjuangkan penggunaan humor yang membangun, mengedepankan rasa humor yang inklusif dan menghindari humor yang bersifat merendahkan atau menyinggung.Â
Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan politik yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, kehadiran calon legislatif dari dunia komedi dalam Pemilu 2024 memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan kembali peran humor dalam politik dan bagaimana kita dapat menggunakannya secara positif untuk memperkaya dialog politik dan memperkuat demokrasi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H