Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Roti

28 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   08:02 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ROTI

Remah-remah roti itu berceceran
Semut-semut merah berpesta pora
Lama aku memandanginya
Lucu sekaligus takjub
Jika tak ada remah roti apa lagi yang kau cari
Ah, toko roti pasti masih produksi roti
Dan pasti masih banyak remah-remah roti lagi
Tapi apakah semut-semut merah bertambah banyak?

Tuhan, ku yakin Engkau Maha Adil
Engkau beri remah-remah roti untuk hamba-hambaMu yang lemah
Tapi Tuhan..., seringkali aku juga makan 'remah-remah roti' yang aku tak pernah tahu dari mana datangnya...
Apakah itu juga keadilanMu?
Kapan Engkau beri aku 'roti'?
'Roti' yang putih bersih

Tuhan, aku sangat ingin...

Malang, 13 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun