Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Literasi dan Numerasi, Dua Keterampilan Dasar untuk Hidup dan Berkembang

15 Februari 2024   21:20 Diperbarui: 15 Februari 2024   21:33 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Keterampilan dasar literasi dan numerasi. (Freepik/pikisuperstar)

Dalam konteks saat ini, di mana dunia kerja dan pendidikan terus berubah dengan cepat, memahami dan menguasai keterampilan dasar seperti literasi dan numerasi menjadi lebih penting dari sebelumnya. 

Keterampilan ini tidak hanya merupakan dasar untuk pembelajaran akademis atau profesional tetapi juga kunci untuk membuka berbagai peluang dalam kehidupan. 

Sayangnya, masih banyak anak muda yang kesulitan dalam area-area ini, seringkali terpinggirkan dan tidak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan untuk berhasil.

Dari pengamatan saya, transisi dari sekolah ke dunia kerja merupakan salah satu fase paling kritis dalam kehidupan seseorang. 

Namun, bagi mereka yang mengalami kesulitan dengan keterampilan dasar, fase ini bisa menjadi sangat menantang. 

Kekurangan dalam literasi dan numerasi dapat membatasi akses seseorang ke pendidikan lanjutan dan peluang kerja, serta memengaruhi persepsi mereka tentang diri sendiri sebagai pelajar dan pekerja. 

Ini seringkali berujung pada transisi yang lebih sulit ke dunia kerja, menempatkan mereka dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam masyarakat.

Saya percaya bahwa keterampilan dasar harus dipandang dalam konteks yang lebih luas, melampaui kemampuan teknis, untuk melihat bagaimana mereka memengaruhi identitas belajar dan akses terhadap kesempatan sosial dan ekonomi. 

Dengan demikian, penting bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas untuk mengakui bahwa meningkatkan literasi dan numerasi dasar adalah langkah krusial dalam mendukung transisi yang sukses dan inklusif dari sekolah ke dunia kerja.

Dari perspektif saya, mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan individu. 

Hal ini mencakup menyediakan intervensi yang ditargetkan untuk mendukung pengembangan keterampilan dasar sejak dini, serta mendesain kebijakan pekerjaan yang lebih mudah diakses dan mendukung transisi yang lancar dari pendidikan ke pasar kerja. 

Selain itu, menciptakan kesadaran di masyarakat luas tentang pentingnya keterampilan dasar dan mempromosikan pendekatan yang lebih holistik untuk pembelajaran seumur hidup adalah langkah penting yang harus dilakukan.

Dalam pandangan saya, keterampilan dasar bukan hanya tentang menyoroti masalah tetapi juga tentang mendorong tindakan. 

Dengan bekerja bersama, kita dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki akses ke keterampilan yang mereka butuhkan untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam ekonomi global yang berubah cepat ini. 

Ini bukan hanya tentang mempersiapkan individu untuk pekerjaan yang ada saat ini tetapi juga tentang membekali mereka dengan kemampuan untuk beradaptasi dan tumbuh dalam menghadapi pekerjaan masa depan yang belum kita bayangkan.

Oleh karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan dalam pendidikan dan pekerjaan untuk mempertimbangkan kembali cara kita mendukung pengembangan keterampilan dasar. 

Ini bukan hanya tugas pendidik atau pembuat kebijakan tetapi tanggung jawab bersama masyarakat untuk memastikan bahwa setiap individu, terlepas dari latar belakang atau tantangan awal mereka, dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun