Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Transformasi Digital Desa: Membangun Jembatan Informasi dan Ekonomi di Pedalaman Indonesia

15 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   12:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plt Menkominfo, Mahfud MD umumkan tanggal peluncuran satelit Satria-1. (Kominfo via Kompas.com)

Bagian 4 dari 5 Tulisan

Sejak diluncurkannya Program Internet Desa oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2017, Indonesia telah menyaksikan sebuah lompatan signifikan dalam upaya menghubungkan desa-desa terpencil dengan dunia luar melalui internet. Data Kominfo per Januari 2024 menunjukkan bahwa ada 12.775 desa, atau sekitar 58,9% dari total 21.944 desa di Indonesia, yang telah terhubung dengan internet melalui program ini. Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan akses internet di desa-desa yang belum memiliki akses internet, memiliki minimal 40 kepala keluarga, dan memiliki sinyal telekomunikasi minimal 2G.

Program Internet Desa tidak hanya memperluas cakupan jaringan internet tetapi juga telah membuka pintu untuk berbagai program dan usaha yang mengubah wajah pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pemerintahan di desa-desa tersebut. Contoh nyata dari transformasi ini termasuk program "Internet Masuk Sekolah," yang menyediakan akses internet dan perangkat komputer di sekolah-sekolah desa, serta inisiatif "UMKM Go Digital" yang membantu UMKM di desa memasarkan produk mereka secara online.

Dari segi ekonomi, internet telah memberikan peluang baru bagi masyarakat pedesaan untuk mengakses pasar lebih luas melalui e-commerce, mempromosikan pariwisata desa, dan mengembangkan usaha mikro dengan bantuan teknologi digital. Program seperti "Desa Wisata Digital" telah membantu desa-desa wisata mengembangkan website dan media sosial mereka untuk menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, layanan kesehatan jarak jauh melalui program "Telemedicine" telah memungkinkan dokter di daerah perkotaan untuk menghubungkan dengan pasien di daerah pedesaan, menawarkan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan.

Program Internet Desa juga telah memperkuat fondasi pemerintahan digital di desa-desa melalui program "SID (Sistem Informasi Desa)," yang menyediakan informasi tentang desa dan layanan publik secara online, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa.

Kesuksesan Program Internet Desa telah menunjukkan bahwa teknologi dan akses informasi dapat menjadi alat yang kuat untuk mempercepat pembangunan di daerah pedesaan, mengurangi kesenjangan digital, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui program ini, desa-desa di Indonesia tidak hanya terhubung dengan internet tetapi juga menjadi bagian dari ekonomi digital global, memperoleh manfaat dari pendidikan yang lebih baik, layanan kesehatan yang lebih mudah diakses, dan peluang ekonomi baru.

Kesimpulannya, perkembangan positif ini membuktikan potensi besar dari penggunaan teknologi digital dalam pembangunan desa. Namun, untuk mencapai 100% penetrasi internet di semua desa, diperlukan upaya berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal. Dengan terus mengatasi tantangan infrastruktur, literasi digital, dan aksesibilitas, Program Internet Desa dapat terus memainkan peran kunci dalam memajukan Indonesia menuju masyarakat yang lebih terinformasi, terkoneksi, dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun