Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Dinamika Digital: Refleksi Perkembangan Internet Global dan Dampaknya

15 Februari 2024   08:15 Diperbarui: 15 Februari 2024   08:19 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 1 dari 5 Tulisan

Di era digital saat ini, internet telah menjadi kebutuhan dasar yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Data terbaru dari Statista pada tahun 2023 menunjukkan bahwa terdapat 5,33 miliar pengguna internet di seluruh dunia, mewakili 64,4% dari populasi global. Angka ini mencerminkan betapa internet telah merambah ke setiap aspek kehidupan, menghubungkan manusia dari berbagai penjuru dunia dengan kecepatan dan kemudahan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Menarik untuk dicatat bahwa China dan India mendominasi panggung global dengan jumlah pengguna internet terbanyak, masing-masing 1,07 miliar dan 860 juta pengguna. Ini menegaskan peran penting kedua negara ini dalam ekosistem digital global. Sementara itu, negara-negara seperti Qatar, Uni Emirat Arab, dan Brunei Darussalam menonjol dengan tingkat penetrasi internet tertinggi, masing-masing mencapai lebih dari 98%, menunjukkan betapa akses internet telah menjadi ubiquitous di negara-negara tersebut.

Kecepatan internet, sebagai indikator lain dari kemajuan teknologi internet, juga menunjukkan disparitas yang mencolok. Korea Selatan berada di puncak dengan kecepatan rata-rata 274,17 Mbps, diikuti oleh Singapura, Hong Kong, dan Chili, semuanya menawarkan kecepatan di atas 200 Mbps. Di sisi lain, Indonesia, dengan kecepatan internet rata-rata 23,44 Mbps, menempati peringkat 78 di dunia, mencerminkan tantangan yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang dalam menyediakan infrastruktur internet yang cepat dan terjangkau bagi penduduknya.

Perkembangan teknologi internet juga menunjukkan transisi yang signifikan, dari dominasi 4G LTE dengan 5,1 miliar koneksi pada tahun 2023, menuju adopsi 5G yang diperkirakan akan mencapai 1,8 miliar koneksi pada tahun 2025. Ini menandakan era baru dalam komunikasi digital, dengan potensi yang belum tergali untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, fixed broadband terus berkembang, dengan 1,3 miliar koneksi di seluruh dunia, menegaskan kebutuhan akan konektivitas yang stabil dan cepat untuk mendukung berbagai aktivitas, dari bisnis hingga pendidikan.

Perbandingan perkembangan internet di berbagai negara, seperti China, India, dan Indonesia, menggambarkan cerita yang lebih besar tentang bagaimana negara-negara ini beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk memajukan masyarakat mereka. Dengan China dan India sebagai pemimpin dalam jumlah pengguna, dan Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, jelas bahwa akses internet yang luas dan cepat menjadi kunci untuk pembangunan sosial dan ekonomi di era modern.

Kesimpulannya, perkembangan internet di seluruh dunia mencerminkan dinamika yang kompleks antara kemajuan teknologi, aksesibilitas, dan adopsi oleh masyarakat. Meskipun negara-negara maju menikmati kecepatan dan penetrasi internet yang tinggi, banyak negara berkembang masih berjuang untuk mengatasi hambatan infrastruktur dan ekonomi. Namun, dengan inovasi yang terus menerus dan komitmen global untuk mengurangi kesenjangan digital, masa depan yang lebih terhubung dan inklusif tampaknya berada dalam jangkauan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun