Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis

1 Februari 2024   05:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   05:12 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, sentimentalitas yang tinggi memungkinkan seseorang menjadi sangat tanggap terhadap sentimen orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang dan pemahaman. Seorang pendidik yang welas asih, misalnya, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan emosional muridnya, menawarkan bantuan yang sesuai, dan dengan demikian menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan.

Extraversion berperan dalam memperluas jaringan sosial dan memperoleh dukungan sosial. Misalnya, karyawan yang mudah bergaul memiliki bakat alami untuk terlibat dan menjalin hubungan dengan rekan kerja dengan mudah, sehingga mendorong kolaborasi yang bermanfaat dan pertukaran konsep inovatif. 

Dalam lingkup personal, individu dengan kecenderungan ekstrovert biasanya memiliki jaringan teman, kenalan, dan simpatisan yang luas, yang memberi mereka landasan bantuan dan kegembiraan yang berharga.

Kepercayaan diri, atau tingkat keramahan, sangat penting dalam membangun dan memelihara hubungan yang harmonis. Misalnya, dalam sebuah rumah tangga, pendekatan kolaboratif dan pengertian di antara anggota keluarga dapat mengurangi perselisihan dan meningkatkan ikatan sentimental. Di tempat kerja, sikap ramah dan kooperatif dapat mendorong kerja sama tim yang efektif.

Kehati-hatian, suatu sifat yang terkait dengan kebijaksanaan dan disiplin, menempati posisi yang sangat diperlukan dalam mencapai tujuan individu dan pekerjaan. Ambil contoh, seorang siswa yang rajin dan bertanggung jawab yang lebih cenderung berhasil dalam upaya pendidikannya. Demikian pula, dalam dunia korporasi, personel yang teliti dan metodis cenderung menunjukkan produktivitas dan ketergantungan yang lebih tinggi.

Terakhir, kesediaan seseorang untuk menerima pengalaman baru memberdayakan mereka untuk menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan, sekaligus menggali konsep-konsep inovatif. Dalam lingkungan yang terus berubah, seperti tempat kerja yang dinamis atau dalam konteks pendidikan, sifat ini memfasilitasi adaptasi dan pertumbuhan pribadi.

Sebagai contoh konkritnya, ambillah kasus seorang wirausaha yang menerapkan seluruh ciri-ciri tersebut. Dengan kejujuran dan kerendahan hati, ia membangun reputasi yang baik dan mempererat hubungan dengan pelanggan dan mitra. Dengan kesadaran emosional, dia mengelola timnya dengan empati, membina lingkungan kerja yang mendukung. 

Keterbukaannya terhadap pengalaman baru menuntunnya untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan pasar. Kecenderungannya untuk ekstraversi membantunya dalam membangun jaringan dan pemasaran, sementara sifat ramahnya menghasilkan kolaborasi yang efektif. Kehati-hatiannya memastikan bahwa bisnisnya dijalankan secara efisien dan bertanggung jawab.

Secara umum, pemanfaatan ciri-ciri kepribadian yang menguntungkan ini tidak hanya meningkatkan kondisi mental seseorang, namun juga memberikan keuntungan abadi pada lingkungan komunal dan pekerjaan di mana mereka terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun