Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hukum adalah Permainan

28 Januari 2024   23:59 Diperbarui: 29 Januari 2024   00:03 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sut Gunting. (Sumber: naknikbali.wordpress.com)

Memang dalam suatu permainan yang dicari adalah siapa yang menang dan siapa yang kalah. Walaupun sut model kedua terlihat lebih humanis, tetap saja bermakna siapa yang lebih superior.

Jika aturan permainan dianalogikan sebagai hukum yang harus ditegakkan, lalu mengapa berbalik menjadi hukum adalah permainan?

Hukum bukan masalah siapa yang terkuat atau siapa yang lebih mampu bersiasat. Hukum semestinya adalah masalah mengembalikan keseimbangan keadilan antara pihak yang bersengketa.

Pertanyaan berikutnya, apakah benar belajar hukum itu belajar mencari kelemahannya lalu melemahkannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun