Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ada Gula Pasti Ada Semut?

25 Januari 2024   11:21 Diperbarui: 25 Januari 2024   11:38 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada gula ada semut? (Freepik/fabrikasimf)

Jangan terlalu berpaku pada peribahasa "Ada gula ada semut". 

Lalu berpaham bahwa "Ada gula pasti ada semut". 

Kita lihat dulu masalahnya:

apakah gulanya ada di dalam wadah tertutup atau tidak? atau, gulanya sengaja diletakkan di depan semut? atau, semutnya sengaja diletakkan di depan gula? atau gula dan semutnya sengaja diletakkan di dalam satu wadah tertutup? 

Jangan-jangan kita sedang terkena semacam "disleksia" karena "hallo effect", sehingga terbaca sebagai "Ada semut ada gula", atau "Semut ada gula ada", atau "Gula ada semut ada". 

Berpaham bahwa di sekitar gula pasti ada semut itu sangat berbahaya.

***

Mari kita renungkan pemikiran tersebut di atas.

Refleksi filosofis ini mengeksplorasi konsep persepsi, realitas, dan implikasi asumsi dalam memahami dunia. Pepatah "Ada gula, ada semut" seringkali diartikan menggambarkan hubungan sebab akibat yang sederhana: kehadiran suatu fenomena (gula) otomatis mengundang kehadiran fenomena lain (semut). Namun refleksi ini mengajak kita untuk mempertanyakan dan menggali lebih dalam konteks dan kondisi yang mendukung atau menolak asumsi tersebut.

Filsuf kontemporer, yaitu Daniel Kahneman dan Amos Tversky (1974) dalam bukunya "Thinking Fast and Slow", menjelaskan dampak bias kognitif terhadap persepsi kita tentang kausalitas, seperti yang dicontohkan oleh "efek halo" dalam analisis ini. Dalam konteks "Ada gula dan ada semut", seseorang mungkin terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa mempertimbangkan variabel lain yang berperan. Misalnya, keberadaan gula dalam wadah tertutup tidak akan menarik perhatian semut, namun jika anggapan ini diabaikan, orang mungkin masih percaya akan munculnya semut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun