Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Streisand Effect", Paradoks Penyebaran Informasi di Era Digital

20 Januari 2024   19:12 Diperbarui: 21 Januari 2024   08:48 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencari informasi tersembunyi. (Sumber gambar: Freepik/pressfoto)

Namun internet telah secara signifikan mengubah cara masyarakat menanggapi tindakan tersebut, sebagai akibat dari era transparansi yang kita masuki, yang mana hal ini menjadi semakin menantang, bahkan tidak dapat dicapai, untuk mencapai tujuan tersebut. secara efektif menegakkan segala bentuk penindasan. 

Efek Streisand bukan hanya tentang rasa ingin tahu; ini tentang bagaimana teknologi telah mengubah dinamika kekuasaan antara otoritas informasi dan masyarakat umum.

Peran Media Sosial dan Kebebasan Berbicara dalam Efek Streisand

Peran media sosial dalam memperkuat Efek Streisand tidak bisa dianggap remeh. Di era teknologi digital, platform media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi tetapi juga sebagai agen penyebaran informasi, sehingga memungkinkan akses luas dalam jangka waktu singkat. 

Algoritma media sosial, yang dirancang untuk memaksimalkan keterlibatan pengguna, sering kali secara tidak sengaja memperkuat Efek Streisand dengan memprioritaskan konten yang membangkitkan rasa ingin tahu atau kontroversi. Media sosial menyediakan platform ideal untuk berbagi informasi tersembunyi dengan cepat.

Selain itu, Efek Streisand juga berakar pada nilai-nilai yang mendasari kebebasan berpendapat. Di banyak budaya, terdapat keyakinan yang berlaku bahwa hak untuk mengakses dan menyebarkan informasi adalah hak yang mendasar. 

Ketika entitas, baik individu, organisasi, atau pemerintah, mencoba membatasi hak-hak ini, sering kali terjadi reaksi balik. 

Upaya penyensoran, baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta, berpotensi menimbulkan tentangan dari masyarakat umum, yang menganggap upaya ini sebagai serangan langsung terhadap hak mereka untuk berekspresi secara bebas dan mengakses informasi. 

Fenomena ini tidak hanya terbatas pada kasus-kasus penting; bahkan upaya kecil sekalipun untuk menyembunyikan informasi dapat memicu gelombang reaksi yang tidak terduga.

Dalam konteks ini, Efek Streisand menjadi simbol perlawanan terhadap sensor dan pembatasan informasi. Hal ini menunjukkan bahwa di era informasi, upaya untuk mengekang kebebasan berpendapat sering kali berakhir dengan hasil sebaliknya. 

Ini lebih jauh lagi menandakan peralihan wewenang dari pemegang pengetahuan konvensional, yaitu pemerintah dan media besar, kepada masyarakat luas, yang saat ini memiliki sarana untuk memperoleh dan menyebarkan informasi secara luas dan cepat.

Dampak, Implikasi, dan Strategi Pengelolaan Efek Streisand

Dampak Efek Streisand sering kali merugikan pihak-pihak yang berusaha menyembunyikan informasi. Mulai dari rusaknya reputasi hingga meningkatnya pengawasan publik, konsekuensinya bisa jauh melampaui perkiraan awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun