Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal "Context Collapse" dalam Disinformasi di Media Sosial

20 Januari 2024   11:57 Diperbarui: 20 Januari 2024   12:06 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi

Istilah "context collapse" muncul dari karya Erving Goffman dan Joshua Meyrowitz  dalam bukunya berjudul "No Sense of Place (1985)".

Istilah "context collapse" dalam konteks media sosial dan komunikasi online pertama kali dibahas secara luas oleh akademisi bernama danah boyd (penulisannya sengaja menggunakan huruf kecil). 

Boyd adalah seorang peneliti yang fokus pada interaksi sosial melalui media digital. Pekerjaannya sering mengeksplorasi bagaimana remaja menggunakan media sosial dan bagaimana identitas serta hubungan dibentuk dalam lingkungan online.

Context collapse, seperti yang dijelaskan oleh boyd, merujuk pada fenomena di mana berbagai konteks sosial dan audiens yang berbeda bergabung dalam satu ruang komunikasi, seperti yang sering terjadi di media sosial. 

Dalam ruang tradisional, individu biasanya menyesuaikan perilaku dan komunikasi mereka berdasarkan konteks dan audiens yang spesifik (misalnya, cara berbicara yang berbeda dengan teman dibandingkan dengan atasan). 

Namun, di media sosial, semua audiens ini sering kali 'bertabrakan', menciptakan satu konteks komunikasi yang homogen. 

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau kesalahpahaman karena pesan yang diarahkan untuk satu grup bisa diterima oleh grup lain yang mungkin tidak memiliki konteks yang sama.

Boyd mulai menulis dan berbicara tentang ide ini sekitar awal hingga pertengahan tahun 2000-an. 

Artikel dan presentasi boyd yang sering dikutip mengenai topik ini menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut mengenai dampak media sosial pada komunikasi dan hubungan sosial. 

Cara Kerja

Context collapse dalam disinformasi merujuk pada fenomena di mana konteks asli dari informasi, pernyataan, atau gambar hilang atau berubah saat informasi tersebut berpindah dari satu konteks ke konteks lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun