Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memahami Strategi Red Ocean dan Blue Ocean untuk UKM

17 Januari 2024   09:16 Diperbarui: 22 Januari 2024   09:32 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memilih manajemen strategis. (Sumber gambar: Freepik/rawpixel.com)

Dalam memilih antara red ocean dan blue ocean, UKM di Indonesia juga harus mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan internalnya. Strategi red ocean mungkin lebih cocok untuk UKM yang memiliki sumber daya terbatas dan ingin fokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas di pasar yang ada. 

Sementara bagi UKM yang memiliki akses terhadap sumber daya lebih banyak dan ingin berkembang secara signifikan, strategi blue ocean bisa menjadi pilihan yang tepat.

Kapan Menggunakan Red Ocean atau Blue Ocean

Menentukan kapan menggunakan strategi red ocean atau blue ocean merupakan keputusan penting bagi UKM di Indonesia. Keputusan ini bergantung pada beberapa faktor, antara lain kondisi pasar, sumber daya yang tersedia, dan tujuan jangka panjang perusahaan.

Strategi red ocean sering kali menjadi pilihan ketika pasar sudah mapan dan memiliki banyak pesaing. Dalam kondisi seperti ini, UKM perlu mencari cara untuk 'menonjol' dari yang lain, baik melalui inovasi produk, layanan pelanggan yang unggul, atau strategi harga yang kompetitif. 

UKM yang bergerak di pasar seperti ritel, kuliner atau jasa sering kali berada dalam situasi red ocean dan harus berjuang keras untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya.

Di sisi lain, strategi blue ocean cocok bagi UKM yang ingin menghindari persaingan ketat dan mencari peluang di bidang yang belum dieksplorasi. Strategi ini memerlukan pemikiran kreatif dan inovatif, serta kemauan mengambil risiko. 

Misalnya, UKM yang bergerak di sektor teknologi atau produk kreatif sering kali memilih pendekatan ini untuk menciptakan pasar baru yang unik.

Pakar manajemen strategis seperti Clayton Christensen menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan blue ocean. Menurutnya, UKM harus berani 'mengganggu' pasar yang ada dengan cara-cara yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Inovasi ini tidak hanya pada produk atau layanan, tetapi juga pada model bisnis, pengalaman pelanggan, dan pendekatan pemasaran.

Perlu dicatat bahwa kedua strategi ini bukannya tanpa tantangan. Strategi red ocean memerlukan pemahaman mendalam mengenai pesaing dan pasar, sedangkan strategi blue ocean memerlukan inovasi dan asumsi risiko yang lebih besar. 

Kedua strategi ini juga tidak berdiri sendiri-sendiri; banyak UKM mungkin menemukan manfaat dalam menggabungkan aspek kedua strategi untuk menciptakan pendekatan gabungan yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun