Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konsep Kota Masa Depan: Bukan Mandiri Tetapi Swasembada

12 Januari 2024   14:08 Diperbarui: 12 Januari 2024   19:46 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsep kota swasembaga. (Sumber gambar: Freepik.com)

Pengantar

Sulit mencari referensi untuk membuat diskursus tentang "Kota Mandiri" seperti yang diminta oleh Topik Pilihan Kompasiana. Jika kita menggunakan keyword atau terminologi "Independent City" atau "Autonomous City", maka akan diperoleh definisi "kota mandiri" yang berbeda dari maksud Topik Pilihan Kompasiana. 

"Independent city" didefinisikan mirip "kota administratif" di Indonesia, demikian juga untuk "autonomous city", kedua terminologi ini sama dengan terminologi "kota administratif".

Jadi, yang disebut "mandiri" adalah pengelolaan pemerintahan daerah (kota) yang tidak membebani anggaran pemerintah pusat. Saya hanya ingin membandingkan konsep "Kota Mandiri" dari perspektif atau konteks di luar Indonesia.

Lalu, saya coba menggunakan terminologi "swasembada", dalam pemikiran saya, itu seperti yang diharapkan oleh Topik Pilihan Kompasiana. 

Akhirnya saya mendapatkan tiga artikel dari Frost & Sullivan "Self-Sustainable Smart Cities: Analyzing the Next Step for Urban Societies", OffGridHarmony "Exploring the Self-Sufficient City Concept" dan Futures Platform "City Self-Sufficiency". 

Berikut ulasan saya dari tiga artikel tersebut,  dan saya mencoba memasukkan konsep-konsep yang ada ke dalam konteks Indonesia.

Konsep Kota Mandiri dan Relevansinya bagi Indonesia

Dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim hingga ketidakstabilan ekonomi global. Dalam konteks ini, ide tentang Kota Mandiri (Self-Sufficiency City) menjadi semakin penting. 

Artikel dari Futures Platform dan OffGridHarmony serta analisis dari Frost & Sullivan memberikan wawasan penting tentang konsep ini. Untuk Indonesia, konsep Kota Mandiri bukan hanya sebuah ide futuristik, tapi menjadi kebutuhan mendesak yang harus dieksplorasi dan diadopsi.

Mengapa Kota Mandiri Penting bagi Indonesia?

Indonesia, dengan populasi perkotaan yang terus berkembang dan tantangan lingkungan yang signifikan, dapat memanfaatkan konsep Kota Mandiri untuk memperkuat ketahanan kota-kotanya. 

Konsep ini menekankan pada kemandirian dalam produksi makanan, energi, dan sumber daya lainnya, yang sangat relevan bagi kota-kota di Indonesia yang sering menghadapi masalah seperti polusi, banjir, dan ketidakcukupan sumber daya.

Pelajaran dari Studi Kasus Global

Dari studi kasus yang disajikan, seperti Masdar City di Uni Emirat Arab, Curitiba di Brasil, dan Freiburg di Jerman, terdapat pelajaran berharga untuk Indonesia. Misalnya, Masdar City menunjukkan bagaimana teknologi terbarukan dapat digunakan untuk membangun kota yang hampir tidak memiliki jejak karbon. Curitiba, dengan sistem transportasi publiknya yang efisien, memberikan contoh bagaimana infrastruktur dapat mendukung kehidupan perkotaan yang berkelanjutan. Sementara Freiburg menunjukkan pentingnya komunitas dalam mendorong praktek-praktek berkelanjutan.

Penerapan di Indonesia

Untuk Indonesia, ini bukan hanya tentang mengadopsi teknologi, tapi juga mengadaptasi konsep ini ke dalam konteks lokal. Misalnya, pemanfaatan energi surya dan angin di Indonesia bisa ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di bidang pertanian perkotaan, teknik seperti pertanian vertikal dan hidroponik bisa dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan lahan dan meningkatkan produksi pangan lokal.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Kota Mandiri di Indonesia

Ketika kita berbicara tentang implementasi konsep Kota Mandiri di Indonesia, kita harus mengakui berbagai tantangan yang mungkin dihadapi. Artikel dari OffGridHarmony dan Frost & Sullivan memberikan wawasan tentang aspek-aspek ini. Namun, dengan strategi yang tepat, tantangan ini dapat diatasi dan diubah menjadi peluang.

Tantangan Utama

Pertama, tantangan infrastruktur menjadi hambatan utama. Banyak kota di Indonesia masih berjuang dengan infrastruktur dasar, seperti sistem drainase yang buruk dan jaringan transportasi yang tidak memadai. Kedua, ada tantangan dalam hal kebijakan dan tata kelola. Perlunya kerangka kebijakan yang mendukung adopsi energi terbarukan dan praktik pertanian berkelanjutan membutuhkan perubahan signifikan pada level pemerintahan. Ketiga, melibatkan komunitas secara efektif adalah kunci, tapi seringkali sulit karena kurangnya kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya keberlanjutan.

Solusi yang Dapat Diterapkan

Untuk mengatasi tantangan infrastruktur, investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan harus menjadi prioritas. Proyek-proyek seperti pembangunan gedung ramah lingkungan, sistem transportasi massal yang efisien, dan fasilitas pengolahan limbah yang canggih bisa menjadi titik awal.

Dalam hal kebijakan, pemerintah bisa memainkan peran penting dengan memberikan insentif bagi inisiatif berkelanjutan, seperti subsidi untuk energi terbarukan atau insentif pajak untuk pertanian perkotaan. Ini akan mendorong lebih banyak perusahaan dan individu untuk mengadopsi praktik berkelanjutan.

Untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, pendekatan yang harus diambil adalah pendidikan dan kesadaran. Program-program yang memperkenalkan konsep keberlanjutan dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Selain itu, melibatkan masyarakat lokal dalam proyek-proyek kecil seperti kebun komunitas atau instalasi panel surya komunitas dapat membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap lingkungan mereka.

Masa Depan Kota Mandiri di Indonesia dan Peran Teknologi

Di bagian terakhir ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat membentuk masa depan Kota Mandiri di Indonesia, berdasarkan wawasan dari artikel Frost & Sullivan dan sumber lainnya. 

Teknologi bukan hanya alat, tetapi katalis yang dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dalam lingkungan perkotaan.

Peran Teknologi dalam Menciptakan Kota Mandiri

Teknologi memainkan peran kunci dalam mewujudkan visi Kota Mandiri. Dari energi terbarukan hingga pertanian vertikal, teknologi memberikan solusi inovatif untuk tantangan perkotaan. Di Indonesia, potensi pemanfaatan teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan sistem hidroponik sangat besar. Teknologi ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya eksternal tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon kota.

Smart Cities dan Integrasi Data

Konsep Smart City juga penting dalam diskusi tentang Kota Mandiri. Penggunaan data dan teknologi informasi dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional kota, dari manajemen lalu lintas hingga distribusi air dan energi. Di Indonesia, integrasi teknologi ini bisa membantu mengatasi masalah seperti kemacetan lalu lintas dan manajemen limbah.

Teknologi untuk Partisipasi Masyarakat

Teknologi juga dapat memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota. Aplikasi mobile dan platform online dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan perkotaan dan inisiatif keberlanjutan. Ini menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola kota, yang penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

Kesimpulan

Konsep Kota Mandiri memberikan panduan berharga untuk masa depan perkotaan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan mandiri. Dengan mengintegrasikan inovasi, teknologi, dan partisipasi komunitas, Indonesia dapat mengembangkan kota-kotanya menjadi lebih tahan terhadap berbagai tantangan masa depan. Ini adalah langkah penting menuju pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Mengatasi tantangan ini membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan, dari pemerintah hingga masyarakat lokal. Dengan fokus pada solusi inovatif dan partisipatif, Indonesia dapat melangkah menuju pembangunan Kota Mandiri yang berkelanjutan dan inklusif, yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warganya tetapi juga melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.

Melihat ke depan, masa depan Kota Mandiri di Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana teknologi diadopsi dan diintegrasikan ke dalam kehidupan perkotaan. 

Dengan menggabungkan inovasi teknologi dengan strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, kota-kota di Indonesia dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang mandiri, efisien, dan berkelanjutan. 

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa teknologi digunakan dengan cara yang meningkatkan kualitas hidup semua warga, tidak hanya segelintir orang. Dengan pendekatan yang seimbang dan visioner, Indonesia dapat memimpin dalam era baru perkotaan yang berkelanjutan dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun