Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menyatukan Konsep Organisasi dan Perusahaan

11 Januari 2024   10:51 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:55 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyatukan konsep organisasi dan perusahaan. (Sumber gambar: Freepik.com)

Perusahaan berorientasi pada keuntungan perlu mempertimbangkan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi sosial yang signifikan. Ini bukan hanya tentang filantropi atau tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang bersifat episodik, tetapi tentang bagaimana perusahaan membangun model bisnisnya agar memiliki dampak sosial yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia, ini dapat berarti mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan masyarakat lokal, mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan, atau mendukung pengembangan keterampilan dan pendidikan karyawan mereka.

Di sisi lain, organisasi nirlaba di Indonesia sering memainkan peran penting dalam membantu masyarakat. Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa organisasi tersebut dapat terus beroperasi dan mencapai misinya tanpa terlalu bergantung pada donasi atau hibah. Inilah mengapa prinsip-prinsip kewirausahaan juga penting untuk diterapkan dalam organisasi nirlaba. Mereka perlu memikirkan tentang model pendapatan yang dapat mendukung kegiatan mereka secara berkelanjutan.

Para pengusaha muda di Indonesia, terinspirasi oleh tren dan teknologi kontemporer, dapat menjadi agen perubahan dalam hal ini. Dengan memahami perbedaan dan sinergi antara organisasi dan perusahaan, mereka dapat menciptakan bisnis yang tidak hanya menghasilkan keuntungan tetapi juga memiliki dampak positif yang luas pada masyarakat.

Contohnya, perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk masalah lokal seperti pengelolaan sampah, pendidikan, atau pertanian, menggabungkan model bisnis perusahaan dengan misi sosial organisasi. Dengan demikian, mereka menciptakan apa yang sering disebut sebagai 'usaha sosial,' model bisnis yang seimbang antara keuntungan ekonomi dan tujuan sosial.

Di Indonesia, dengan berbagai tantangan sosial yang ada, kebutuhan untuk model bisnis semacam ini sangat tinggi. Pemerintah Indonesia, melalui berbagai program dan insentif, juga telah menunjukkan dukungan untuk pengembangan usaha-usaha berorientasi sosial ini. Dengan begitu, pengusaha tidak hanya dianggap sebagai pencipta kekayaan, tetapi juga sebagai pembangun bangsa.

Dengan memperkuat pemahaman tentang organisasi dan perusahaan serta menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik dalam kedua konteks ini, pengusaha Indonesia dapat menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis dan tangguh. Ekosistem yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat luas.

Menggabungkan Inovasi dan Tradisi dalam Praktik Bisnis di Indonesia

Terakhir, penting untuk memahami bagaimana pengusaha Indonesia dapat menyatukan inovasi dengan tradisi untuk memperkuat kedua elemen ini: organisasi dan perusahaan. Dalam ekonomi yang bergerak cepat dan selalu berubah, bisnis di Indonesia harus mampu beradaptasi dengan tren global sambil tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang unik dan kuat.

Pengusaha Indonesia berada dalam posisi unik untuk merespons dinamika global ini dengan bijak. Misalnya, memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan operasi perusahaan merupakan langkah konkret. Namun, saat mengadopsi teknologi, seorang pengusaha juga harus mempertimbangkan bagaimana teknologi tersebut dapat mendukung nilai-nilai organisasi berbasis komunitas seperti ikatan keluarga dan kerja sama saling mendukung.

Penerapan e-commerce dalam usaha kecil dan menengah adalah contoh yang baik. Platform ini membantu perusahaan kecil mencapai pasar yang lebih luas, namun seringkali juga digunakan untuk memperkuat hubungan antara pemangku kepentingan bisnis dan antara bisnis dengan konsumennya. Ini merupakan bentuk sinergi antara inovasi dan tradisi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang cepat seringkali membawa tantangan baru, seperti ketidaksetaraan sosial dan kerusakan lingkungan. Pengusaha Indonesia harus menyadari bahwa mereka memiliki peran dalam mengatasi masalah-masalah ini. Perusahaan yang sukses adalah yang tidak hanya fokus pada keuntungan tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial.

Oleh karena itu, memahami perbedaan antara organisasi dan perusahaan memberikan dasar bagi pengusaha untuk membangun bisnis yang etis dan berkelanjutan. Melakukan bisnis dengan cara yang bertanggung jawab tidak hanya menciptakan citra positif tetapi juga membangun loyalitas pelanggan dan memperkuat posisi perusahaan dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun