Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Elegi Cinta Tak Terjawab

6 Januari 2024   22:00 Diperbarui: 6 Januari 2024   22:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elegi Cinta Tak Terjawab

Meluap sudah sungai derita oleh tangisku,
Membanjiri sayatan belati rindu yang tak pernah sembuh di hati ini.
Pedih... perih... sampai kapankah jejakmu hilang dalam anganku?
Kenangan terindah, akankah terwujud?

Di bawah bayang-bayang senja yang merona,
Aku terhanyut dalam irama lara yang tak terucap.
Setiap detik, serpihan waktu membawa bisikanmu,
Menggema dalam sukma, layaknya desir angin lalu.

Oh, bisakah bintang-bintang sampaikan pesanku?
Untukmu yang kini berada di seberang mimpi,
Di mana cinta kita terjaga di antara sunyi,
Menari dalam pelukan kenangan yang abadi.

Lalu, di mana harus kusemai harapan ini?
Di ladang yang tandus, atau di taman yang subur?
Namun, biarlah, sebab cintaku tak perlu jawaban,
Hanya butuh tempat berteduh, dalam hatimu, selamanya.

Sidoarjo, 6 Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun